Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

AKM dan Peningkatan Kemampuan HOTS Peserta Didik

20 Oktober 2020   12:34 Diperbarui: 27 Mei 2021   09:53 3462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran HOTS tidak lepas dari teori level kemampuan berpikir yang dibuat Bloom (1956) dan kemudian direvisi oleh Krathwohl dan Anderson (2001). Adapun susunannya yaitu; mengingat (C-1), memahami (C-2), menerapkan (C-3), menganalisis (C-4), mengevaluasi (C-5), dan mencipta (C-6). Level kemampuan C-1 s.d. C-3 termasuk kategori kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills/LOTS), sedangkan level C4 s.d. C-6 termasuk kategori (Higher Order Thinking Skills/HOTS).

Dalam kurikulum 2013 juga ditekankan pembelajaran yang menerapkan kecakapan abad 21 yang dikenal dengan 4C, yaitu; (1) Communication (komunikasi), (2) Collaboration (kolaborasi), (3) Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan memecahkan masalah), dan (4) Creative and innovative (kreatif dan inovatif).

Dalam pembelajaran HOTS, peserta didik bukan hanya di-drill dengan sekian banyak materi pelajaran dan hanya sebatas menguasai konsep saja, tetapi didorong untuk berpikir kritis dan mampu mencari alternatif pemecahan masalah. Oleh karena itu, model-model pembelajaran yang digunakan oleh guru pun disarankan yang mampu mendorong peserta didik berpikir kritis dan mampu berpartisipasi secara kolaboratif, seperti model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran menyingkap/menemukan (inquiry/discovery), dan pembelajaran berbasis proyek (project based learning). 

Baca juga: Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menghadapi Soal HOTS pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran HOTS diharapkan membangun mental peserta didik agar tidak mudah menyerah dan putus asa. Hanya orang-orang kreatif yang akan mampu menyesuaikan diri dan mampu bertahan di tengah semakin ketatnya persaingan global. Dengan kata lain, para peserta didik disiapkan untuk menghadapi masa depan yang semakin kompetitif dan penuh dengan ketidakpastian.  

Apalagi saat ini dunia telah memasuki revolusi industri 4.0 dimana sekian banyak pekerjaan yang sudah kurang relevan akan hilang dan digantikan oleh pekerjaan-pekerjaan baru. Era digital dan perkembangan teknologi yang tinggi akan berdampak terhadap tergantikannya tenaga manusia oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). 

Pembelajaran yang mengembangkan HOTS dan menerapkan 4C akan menjadi sebuah persiapan yang baik saat peserta didik mengikuti AKM karena soal-soal AKM akan membuat peserta didik melahirkan daya analisis berdasarkan suatu informasi, bukan membuat peserta didik menghapal/mengingat-ingat materi. 

Peserta didik akan dihadapkan pada sebuah wacana, informasi, atau kasus yang relatif kompleks, lalu meminta mereka menjawab pertanyaannya dalam artian tidak sekadar mencari isi atau jawaban yang eksplisit dari wacana, informasi, atau kasus tersebut, tetapi menyusun jawaban baru sebagai hasil dari analisisnya.

Soal-soal yang diberikan saat AKM tentunya bukan hanya sekadar menanyakan hal-hal yang sifatnya sederhana dan kurang menantang seperti nama tempat, nama orang, nama benda, tanggal terjadinya sebuah peristiwa, nama tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut, ciri-ciri sebuah benda, butir-butir sebuah perjanjian, atau definisi yang bisa dihapal, tetapi lebih menekankan kepada menyusun jawaban pertanyaan yang bermakna bagi dirinya, seperti menganalisis, memprediksi, mengevaluasi, hingga menawarkan alternatif penyelesaian masalah yang out of the box.

Berdasarkan kepada hal tersebut, maka AKM menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk mendesain dan melaksanakan pembelajaran HOTS serta menanamkan 4C kepada peserta didik. 

Baca juga: HOTS Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Critical Thingking

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun