Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Opor Ayam buat Ilham di Sahur Hari Pertama Puasa

19 April 2020   23:00 Diperbarui: 20 April 2020   09:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup yang sudah sulit, kini makin terasa sulit, termasuk bagi Sukirah. Dia harus bertambah berpikir keras bagaimana agar dia bisa menghidupi kedua orang anaknya yang beranjak remaja. Kadang Ilham ikut membantunya mengumpulkan botol-botol plastik yang akan dijual ke pengepul rongsokan yang tidak jauh dari kontrakannya, tapi Sukirah tetap mengingatkannya agar mengutamakan sekolah.

Dia Sukirah sering mengingatkan agar Ilham dan Rini harus jadi orang-orang sukses, jangan seperti orang tuanya yang hanya buruh kasar. Tak sadar, dari sudut matanya, air mata pun mengalir, teringat kepada almarhum suaminya.

"Mak, kenapa? Kok menangis?" tanya Ilham kepada Sukirah. "Engga apa-apa nak. Hanya teringat almarhum bapakmu. Sudah lima tahun kita tak lagi berpuasa bersama ayahmu." Sukirah menjawab dan segera mengusap air mata di pipinya dengan jari tangannya.

"Iya mak. Tidak terasa bapak meninggalkan kita sudah lima tahun. Rini kemana mak?" Ilham menanggapi sambil bertanya keberadaan adiknya kepada Sukirah. "Adikmu ada di kamar. Mungkin dia tertidur. Tadi emak lihat dia lagi ngerjain tugas sekolahnya. Kamu udah ngerjain tugas sekolah?" Tanya Sukirah kepada Ilham.

"Udah mak, tadi Ilham minta tolong ke teman melihat tugas yang diberikan oleh guru, karena HP Ilham kan gak ada kuotanya. Terus dikerjakan dan udah minta teman untuk memfotonya, lalu mengirimkan kepada guru." Jawab Ilham sambil membetulkan posisi duduknya, agak tegak tidak terlalu bersandar kepada Sukirah.

"Ya udah kalau begitu. Sekarang kamu siap-siap salat asar. Ibu juga mau ke dapur. Mau masak air dan makanan buat kalian. Maaf ya nak, kalau kalian makan alakadarnya saja. Ibu ga ada uang buat belanja lauk pauk. Mau Ngutang ke warung bu Minah, malu. Utang yang minggu lalu juga belum dibayar. Mudah-mudahan kita dapat bantuan dari pemerintah. Kemarin ada pengurus RT yang mendata bantuan dari Gubernur untuk yang kena virus Corona". Ucap Sukirah sambil bergegas masuk ke kontrakannya.*** #IA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun