Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencari Pahlawan Orisinal di Era Post Truth

10 November 2019   09:52 Diperbarui: 10 November 2019   09:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paul Joseph Goebels pernah mengatakan "A Lie told once remains a lie, but a lie told thousand times becomes truth" yang artinya sebuah kebohongan yang disebutkan sekali tetap akan jadi sebuah kebohongan, tetapi kebohongan yang diucapkan ribuan kali akan jadi sebuah kebenaran. Dengan kata lain, ada penggiringan opini publik, pembenaran lebih disukai daripada kebenaran. Sebuah informasi lebih disikapi secara subjektif dibandingkan disikapi secara objektif dan proporsional.

Hoaks, berita bohong, dan fitnah adalah hal yang menyertai era post truth dan disrupsi informasi. Oleh karena itu, masyarakat harus cerdas dan kritis dalam menyikapi setiap informasi yang beredar di media sosial. Jangan asal terima dan asal menyebarkan. Istilahnya saring sebelum sharing. Cek dan ricek, dan pikirkan keberfaidahan dari informasi yang diterima. Intinya, literasi informasi masyarakat harus diperkuat melalui edukasi informasi yang sehat.

Dibalik banyaknya pahlawan-pahlawan hasil framing dan pencitraan, saya yakin masih banyak pahlawan-pahlawan pembangunan yang orisinal, bekerja dalam senyap, tanpa haus popularitas dan pujian, keberadaannya dibutuhkan dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.

Sosok-sosok pahlawan orisinal inilah yang diperlukan. Para pejuang kemanusiaan, pejuang lingkungan, pejuang pendidikan, dan pejuang pemberdayaan masyarakat. Mereka membuka jalan keluar dari kesulitan, menjadi leader, menjadi pelopor, dan menjadi agen perubahan bagi masyarakat. Kita tunggu kiprah generasi millennial dan generasi Z untuk menjadi pahlawan di era post truth. Wallaahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun