Para calon guru perlu belajar menulis tulisan tangan yang rapi, apalagi mereka saat menjadi wali kelas harus mengisi buku rapor siswa, buku induk, atau administrasi yang lainya. Ahli membaca tulisan tangan (grafolog) ada yang berpendapat bahwa tulisan mencerminkan karakter orangnya.
Kalau melihat tulisan siswa zaman sekarang, hampir jarang yang menggunakan tulisan tegak bersambung. Gaya tulisannya lebih banyak yang berkarakter latin dan terpisah. Kalau pun ada yang menulis tegak bersambung, tetapi sulit terbaca, jangan guru, dia sendiri pun bingung membacanya.Â
Karakter siswa yang lebih mudah marah, lebih cepat bosan, kurang kurang ulet dalam belajar mungkin saja karena karakternya kurang terasah oleh tugas-tugas yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kehalusan seperti menulis tulisan tegak bersambung.
Untuk membangun minat siswa dalam menulis tegak bersambung, guru-guru disamping harus perlu menyajikan materi pelajaran menulis huruf tegak bersambung dengan menarik dan penuh kesabaran, sebaiknya hasil kerja siswa dihimpun, dibuat sebagai portofolio, sehingga siswa merasa senang dan merasa dihargai. Kalau diperlukan, diadakan lomba menulis huruf tegak bersambung agar para siswa semakin termotivasi untuk menulis huruf tegak bersambung. Â Wallaahu a'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI