Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Widyaprada Ahli Madya BBPMP Jawa Barat. Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Langkah Praktis Melakukan Penilaian HOTS

16 November 2018   00:29 Diperbarui: 16 November 2018   07:23 45277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

e. menentukan level kognitif

f. Menentukan bentuk soal dan nomor soal

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual

Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah dibaca oleh peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca. Dalam konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah setempat.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS. Kaidah penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat.

Penilaian Sikap

Sikap terdiri dari dua jenis, yaitu sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Instrumen utama penilaian sikap adalah instrumen observasi sedangkan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman menjadi instrumen penilaian pendukung. Pada penilaian sikap, diasumsikan semua peserta didik bersikap baik. Adapun ketika ada peserta didik yang memiliki sikap sangat baik atau perlu bimbingan, hal tersebut ditulis pada jurnal oleh guru. Sikap yang sangat baik, misalnya si Fulan pada hari anu tanggal sekian, jam sekian menemukan sebuah dompet di toilet sekolah, dan menyerahkannya kepada petugas piket untuk diumumkan siapa pemilik dompet tersebut. Sedangkan sikap yang perlu bimbingan, misalnya si Badu pada hari anu, tanggal sekian dan jam sekian membuang sampah sembarangan.

Penilaian sikap peserta didik oleh guru menggunakan lembar observasi dan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman dilakukan sewaktu-waktu. Penilai sikap bisa menjadi bagian dari penilaian proses, misalnya pada saat diskusi kelompok guru berkeliling dan mengamati dan aktivitas peserta didik selama diskusi berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun