Aspek pengetahuan (KI-3) diukur melalui tes, baik test lisan atau test tulisan. Test lisan berupa sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru dan dijawab secara lisan oleh siswa. Test tertulis terdiri dari dari dua model yaitu objektif dan non objektif. Model soal objektif seperti Pilihan Ganda (PG), menjodohkan, Benar-Salah (BS), dan isian singkat. Sedangkan non objektif yaitu soal uraian. Dalam kaitannya dengan soal HOTS, tipe soal yang digunakan adalah PG dan uraian.
Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan: 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis. (Kemdikbud, 2018 : 10-11).
Karakteristik soal HOTS antara lain, (1) mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, (2) berbasis permasalahan kontekstual, (3) menggunaan bentuk soal beragam, dan (4) mengukur level kognitif C-4 (menganalisis), C-5 (mengevaluasi), dan C-6 (mengkreasi). Adapun langkah-langkah penyusunan soal HOTS sebagaimana tercantum pada Buku Panduan Penilaian HOTS yang diterbitkan oleh Kemdikbud (2018 : 17-18) sebagai berikut:
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Guru-guru secara mandiri atau melalui forum KKG/MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk para guru dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam:
a. memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
b. merumuskan IPK
c. memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji
d. merumuskan indikator soal