Melihat kondisi bahwa saat ini terjadi perang meme dan perang pernyataan antarpendukung capres -- capres semakin gencar dilakukan dengan cara-cara yang kurang etis, harapan untuk mewujudkan kampanye yang sehat dan fair memang bukan hal mudah. Saling Bully bahkan (maaf) saling hina antarpendukung menjadi hal yang dengan mudah dilihat di media sosial. Hal ini tentunya kurang baik dalam mewujudkan kampanye yang damai dan bermartabat.
Komitmen para capres -- cawapres untuk mewujudkan kampanye yang aman dan damai harus ditindaklanjuti sampai ke barisan pendukungnya. Jangan sampai para capres -- cawapresnya bersalaman, saling rangkul, dan cipika-cipiki, tetapi para pendukungnya panas dan saling serang di media sosial.
Kita perlu kampanye yang mendidik, bukan kampanye yang provokatif. Kampanye perlu dijadikan sebagai sarana edukasi politik kepada rakyat, bukan membuat rakyat semakin terpecah belah.
Para timses dan relawan silakan kampanye sekreatif dan seinovatif melalui berbagai cara. Isinya adalah alasan mengapa pasangan capres -- cawapres yang didukungnya layak untuk dipilih, bukan berisi fitnah atau hoax untuk menyerang pesaingnya. Buktikan bahwa pilpres benar-benar menjadi pesta demokrasi, bukan hanya sekedar basa-basi. Wallaahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H