Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Joni dan Pesan Nasionalisme dari Tiang Bendera

18 Agustus 2018   07:41 Diperbarui: 19 Agustus 2018   03:01 2036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari aksi Joni, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat diambil.

Pertama, nasionalisme. Bendera adalah lambang atau identitas negara. Sesuatu yang sakral dan wajib dihormati. 

Oleh karenanya, hal yang diakukan oleh Joni sebagai bentuk rasa cintanya terhadap tanah air. Wujud nyatanya adalah dia rela berkorban, walau sebenarnya dia sendiri kondisinya sedang sakit perut, karena pada saat tali bendera putus, Joni sedang istirahat di tenda.

Sebelumnya, ada kisah Rifdah Farnidah, asal Sumedang yang menjadi juara II Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) tingkat internasional yang dilaksanakan di Amman, Yordania pada 19-24 Maret 2018.

Lalu Muhammad Zohri yang menjadi juara dunia 100 meter U-20 di Finlandia. Ada juga Timnas sepak bola U-16 yang menjadi juara I Piala AFF.

Bahkan banyak lagi prestasi anak-anak bangsa baik di tingkat nasional, regional, dan global yang tidak disebut satu per satu atau luput dari perhatian media.

Kedua, patriotisme. Aksi Joni adalah aksi yang berbahaya, karena dia naik ke atas tiang bendera tanpa tali pengaman. Sewaktu-waktu dia bisa jatuh karena terpeleset atau kelelahan, tetapi dia tampak tidak takut, dia mengabaikan keselamatannya sendiri demi mencapai puncak tiang bendera.

Dia begitu gagah berani naik sampai ke atas. Justru penonton yang tegang dan khawatir melihat aksinya tersebut.

Dan yang menjadikan peristiwa ini tampak heroik dan dramatis adalah karena kejadiannya di wilayah dekat perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, negara yang pernah menjadi bagian dai NKRI dari tahun 1976, lalu memisahkan diri melalui referendum tahun 1999.

Ketiga, rela berkorban. Berkaitan dengan hal tersebut, saya teringat pesan mantan Presiden Amerika John F. Kennedy yaitu "Janganlah kau bertanya apa yang telah negara berikan padamu, tapi apa yang telah kau berikan kepada negara?" Hal tersebut secara faktual sudah sudah dijawab oleh Joni yang baru duduk di bangku kelas VII SMP.

Dengan cara menaiki tiang bendera yang beresiko untuk menyelamatkan jalannya upacara bendera HUT RI. Aksinya tersebut bukan mencari sensasi, mencari kontroversi, atau pencitraan, tetapi murni datang dari hati. Dan saya yakin dia tidak menyangka bahwa aksinya tersebut akan viral di mesia sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun