Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Pemuda di Era Milenial

17 Agustus 2018   09:35 Diperbarui: 17 Agustus 2018   13:15 8449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saudara-saudaraku para pemuda dan pemudi Indonesia, tidak terasa 73 tahun sudah bangsa Indonesia menikmati kemerdekaan. Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dan dapat dirasakan hingga saat ini selain sebagai hasil perjuangan para pahlawan yang patriotik dan gagah berani merebut kemerdekaan, pada hakikatnya adalah rahmat dari Allah Swt. Oleh karenanya, hal ini harus disyukuri oleh seluruh bangsa Indonesia.

Pasca Indonesia merdeka, sudah banyak pembangunan yang dilakukan oleh para pemimpin bersama dengan rakyatnya. Semua saling bahu membahu sesuai dengan peran dan kemampuan masing-masing. 

Proses pembangunan bangsa tidak lepas dari peran pemuda. Sebagaimana dalam sejarah pergerakan perjuangan kemerdekaan RI, peran pemuda tidak dapat dibantahkan, bahkan pemuda menjadi motor perjuangan. 

Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II tanggal 26-28 Oktober 1928 menjadi momentum untuk menegaskan peran pemuda sebagai motor perjuangan kemerdekaan RI.

Dulu, para pemuda berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang walau penuh dengan keterbatasan. Sepintas bambu runcing mustahil untuk mampu mengalahkan tank dan senjata yang dimiliki penjajah, tetapi dengan semangat juang yang sangat tinggi disertai dengan doa kepada Allah Swt, maka kemerdekaan pun akhirnya dapat diraih. 

Sikap pantang menyerah dan rela berkorban untuk mencapai kemerdekaan menjadi inspirasi dan contoh bagi semua bangsa Indonesia utamanya bagi para pemuda untuk mengisi kemerdekaan.

Wahai para pemuda dan pemudi ujung tombak pembangunan bangsa, saat ini dunia sudah memasuki abad 21 atau disebut juga abad millennial. 

Di abad 21 ini, dunia mengalami globalisasi yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Dunia seolah tanpa batas (borderless world). Ratusan negara yang ada di dunia ini berubah menjadi sebuah desa global (global village), dan setiap warga negara pun menjadi warga negara global (global citizen). 

Di era globalisasi, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Semua sudah serba digital. Banyak hal yang diatur dengan satu perangkat secara mobile. Cukup sentuh, tulis, dan share. Begitu canggih, cepat, efektif, dan efisien. Informasi menyebar dengan cepat menembus batas-batas negara. Peristiwa yang terjadi di sebuah negara dapat disebarkan dan diakses dengan sangat cepat.

Berita real time melalui media online dan media sosial dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Perangkat teknologi menjadikan jari-jari manusia bisa lebih cepat daripada mulutnya dalam menyampaikan sebuah informasi atau pendapat.  

Kalau dulu dikenal istilah "mulutmu harimaumu", maka saat ini ada ungkapan "jarimu harimaumu". Mengapa demikian? Itu adalah sebuah peringatan agar hati-hati dalam menggunakan media sosial. Kebebasan berpendapat di media sosial jangan sampai menjadi petaka atau menyebabkan masalah hukum.

Para pengguna internet, utamanya para remaja pastinya sudah sangat akrab dan menggunakan berbagai media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Twiter, Instagram, Path, dan sebagainya. Oleh karenanya, mari kita gunakan media sosial untuk hal yang positif dan produktif. Dari 265 juta jumlah penduduk Indonesia, seitar 130 juta orang menggunakan internet.

Saudaraku para pemuda dan pemudi Indonesia. Bertepatan dengan HUT RI ke-73 ini, mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing, apa kontribusi yang sudah atau dapat kita berikan bagi bangsa dan negara? Mantan presiden Amerika John F. Kennedy berkata "Janganlah kamu bertanya apa yang kamu dapatkan dari negara, tapi apa yang dapat kamu berikan kepada negara?"

Peran pemuda sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara. Bung Karno, sang proklamator kemerdekaan RI pun menyatakan "Berikan aku 1.000 orang tua, akan kucabut Semeru dari akarnya, dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia." Itulah gambaran tentang pentingnya peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan.

Kita sebagai generasi abad 21, generasi zaman now, atau generasi millennial jangan terlena dengan nikmat kemerdekaan yang dirasakan saat ini. Kita perlu merawat, dan memelihara kemerdekaan sebagai amanat dari para pendiri bangsa (founding father). 

Para pemuda dan pemudi Indonesia tidak boleh lengah. Harus ikut bertanggung jawab menegakkan keutuhan dan kedaulatan NKRI. Harus berperan serta dalam pembangunan bangsa. Beragam cara dapat dilakukan. Diantaranya belajar dengan sungguh-sungguh, meningkatkan kreativitas dan inovasi, mampu cepat beradaptasi dengan perubahan, anti tawuran, anti narkoba, dan sebagainya. Jayalah pemuda dan pemudi Indonesia. 73 tahun Indonesia merdeka. Kerja kita, prestasi bangsa. Merdeka!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun