Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Widyaprada Ahli Madya BBPMP Jawa Barat. Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Aktif Berbasis Keterampilan Abad 21

28 Juni 2018   13:59 Diperbarui: 28 Juni 2018   14:03 2917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembelajaran pun dikenal pembelajaran majemuk (multiple intelligence). Hasil penelitian Howard Gardner menyampaikan ada 9 (sembilan) kecerdasan majemuk, yaitu (1) kecerdasan liguistik (bahasa), (2) kecerdasan matematis-logis, (3) kecerdasan ruang (spasial), (4) kecerdasan kinestetik (badani), (5) kecerdasan musikal, (6) kecerdasan interpersonal (kemampuan berinteraksi dengan orang lain), (7) kecerdasan intrapersonal (kemampuan dalam mengendalikan emosi/diri sendiri), (8) kecerdasan lingkungan atau naturalis, (9) kecerdasan eksistensial (kemampuan manusia menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam atau eksistensi manusia).

Belajar merupakan proses yang kompleks. Dalam menerapkan pembelajaran aktif, peran guru bukan sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi menjadi salah satu sumber belajar. Guru harus menguasai multimodel dan multimetoda pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran, menjembatani dan mengeksplorasi kemampuan siswa yang beragam tersebut.

Secara administratif, skenario pembelajaran aktif berbasis keterampilan abad 21 ditulis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Mulai dari perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), tujuan pembelajaran, penggunaan model atau metode pembelajaran, dan tahapan kegiatan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup). Selain itu, dalam proses penilaian pun perlu menekankan ketercapaian hasil belajar aktif. Disamping penilaian pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) juga perlu penilaian sikap selama diskusi atau kerja kelompok melaui jurnal atau lembar observasi.

Model atau metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka belajar aktif antara lain; pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning), penyelesaian masalah (problem solving), menemukan (discovery/ inquiry), dan sebagainya. Banyak sekali model dan metode yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Intinya disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa.

Dalam pembelajaran, guru disamping menyiapkan bahan ajar, juga menyiapkan Lembar Kerja yang harus dikerjakan oleh siswa, menyiapkan instruksi diskusi atau kerja kelompok yang jelas, mengatur mekanisme presentasi hasil kerja kelompok, hingga menyampaikan teknik dan kriteria penilaian hasil belajar siswa. 

Suasana pembelajaran yang menyenangkan pun perlu dikondisikan oleh guru agar tidak membosankan. Misalnya menyelingi pembelajaran dengan ice breaker, kuis, atau cerita lucu yang bermuatan pendidikan.

Skenario pembelajaran yang matang ditambah kemampuan guru yang baik dalam menerapkannya akan menunjang optimalisasi penerapan pembelajaran abad 21 (4C) kepada siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan terus meningkatkan kompetensinya dalam merancang, melaksanakan, dan menilai hasil belajar siswa. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun