Ketika tidak semua warga dapat mengikuti kegiatan open house yang dilakukan oleh pejabat, maka ada open house yang dapat diikuti oleh semua umat Islam, tidak mengenal latar belakang profesi, sosial, dan ekonomi, tanpa protokoler, terbuka 24 jam dan bisa kapan saja, yaitu open house yang "diselenggarakan" oleh Allah Swt. Pintu "rumahnya" selalu terbuka. Setiap yang mengetuk atau membuka "pintu rumahnya" akan disambut dengan kasih sayang dan akan dimuliakan.
"Rumah" tersebut tiada lain adalah masjid. Ya di masjidlah Allah menggelar open house. Umat Islam bisa datang kapan saja, salat, menyebut nama-nama terbaik-Nya, memanjatkan doa, memohon ampunan, meminta rezeki, dan hal-hal baik lainnya. Bahkan bagi orang yang memiliki bekal yang cukup, mereka datang ke pusat open house Dzat Yang Maha kuasa, yaitu Ka'bah di Masjidil Haram Mekkah melalui umrah dan ibadah haji.
Allah sebagai Sang pemilik hidup dan kehidupan, pemilik segala sesuatu yang ada di langit dan bumi sangat senang kalau sering diminta oleh makhluk-Nya. Semakin sering seorang hamba meminta pada-Nya, maka Dia akan semakin senang. Setiap hamba yang "bersilaturahim" dan meminta kepada-Nya dijamin akan diijabah, walau tentu Dia Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Ketika banyak yang orang ingin ikut open house dan berjabat tangan atau sungkem kepada pejabat, seharusnya akan lebih senang dan lebih bangga dapat "sungkem" kepada Dzat yang Maha Kuasa.Â
Tidak perlu berdesak-desakkan dan dijamin semuanya akan mendapat bagian. Pertanyaannya adalah sejauh mana keinginan dan antusiasme kita mengikuti acara open house dari Allah Swt. ketika kita masih suka melalaikan panggilan (azan) untuk melaksanakan salat di masjid?
Hal inilah yang perlu kita renungkan bersama. Ketika seorang manusia begitu riang gembira mendapatkan undangan acara open house dari pejabat.Â
Beberapa hari sebelumnya sudah mempersiapkan pakaian yang sesuai agar sopan dan tidak salah kostum, tapi mengapa undangan salat berjamaah sebanyak lima kali sehari semalam masih suka melalaikannya?
Ketika orang begitu semangat untuk menghadiri acara open house yang diselenggarakan oleh pejabat, untuk menghadiri open house Sang Pencipta tantangannya sangat luar biasa, rasa malas mendera, padahal jaminan pahala sudah diberikan Sang Maha Pencipta.Â
Jika demikian adanya, berarti tingkat keimanan kita masih rendah, hati kita sedang "sakit", dan masih berada dalam kendali setan yang senantiasa menggoda umat manusia. "Aku dekat, Engkau dekat. Aku jauh, Engkau jauh." Itulah salah satu syair lagu Tuhan yang dinyanyikan Bimbo.Â
Oleh karenanya, mari kita berdoa kepada Allah Swt. agar senantiasa diberikan kekuatan dan semangat untuk menghadiri open house yang selalu dibuka setiap hari selama 24 jam sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada-Nya. Wallaahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H