Saat bulan Ramadan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan  dibelenggu. Walau demikian, bukan berarti umat Islam ujug-ujug berubah menjadi pribadi yang saleh rajin beramal baik, menghindari perbuatan dosa, dan istikamah dalam beribadah, karena pada faktanya setan-setan tetap ada dalam pribadi manusia itu sendiri membisikan untuk berbuat buruk atau bermalas-malasan dalam beribadah.
Pintu pahala dibuka dimaknai bahwa Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda terhadap amal kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya. Pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu dimaknai bahwa seorang hamba sekuat tenaga menghindari perbuatan dosa yang menjeruskannya ke neraka. Ketika seorang hamba berbuat dosa, berarti dia masih tergoda setan. Ketika masih tergoda setan, berarti imannya masih lemah.
Berdasarkan kepada uraian di atas, saya merefleksi kepada diri saya sendiri, ternyata untuk mencapai puasa yang mabrur tidak mudah. Â Ada sekian banyak pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur dan tercermin dalam sikap, perkataan, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Walau demikian, tentunya tidak perlu berkecil hati. Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Kesempatan untuk memperbaiki diri terbuka sepanjang nyawa berada di badan. Selamat berpuasa di penghujung bulan Ramadan dan mari sambut malam kemenangan dengan menggemakan takbir disertai suka cita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H