Nabi Muhammad Saw. setelah mendapatkan perintah salat lima waktu, lalu fokus berdakwah menyampaikan perintah-Nya kepada semua pengikutnya walau harus menghadapi banyak tantangan dan ancaman. Mengapa demikian? Karena Nabi Muhammad Saw. memiliki visi hidup yang jelas, yaitu menjadi utusan Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Berdasarkan kepada hal tersebut diatas, maka umatnya pun harus memiliki visi hidup yang jelas. Visi hidup seorang muslim adalah hidup selamat di dunia dan di akhirat. Dalam meraih visi tersebut, tentunya dia harus berupaya menjadi manusia yang berguna, banyak melakukan amal kebaikan, dan menghindari keburukan.
Peringatan isra mikraj yang banyak dilaksanakan oleh umat Islam diharapkan bukan hanya ritual tahunan yang kering akan hikmah, tetapi harus dijadikan sebagai sarana untuk mengambil pelajaran. Dan dalam konteks dunia pendidikan yang saat sedang booming kampanye gerakan literasi dan PPK, hal tersebut dapat digunakan sebagai sarana memperkuat dua hal tersebut.Â
Secara teknis, misalnya sekolah selain mengundang penceramah pada saat peringatan isra mikraj, juga dapat menyelenggarakan berbagai acara seperti Pekan Literasi dan PPK Rajab dengan meminta siswa untuk menulis dan pidato hikmah-hikmah dari peringatan isra mikraj, acara bakti sosial, dan sebagainya sehingga berbagai acara tersebut dapat mendukung gerakan literasi dan PPK yang saat ini digulirkan. Wallaahu a'lam.
PERINGATAN ISRA MIKRAJ, BUDAYA LITERASI,
DAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh:
IDRIS APANDI
(Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan/LPMP Jawa Barat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H