Kemampuannya di bidang fisika diperolehnya saat menempuh kuliah B1 IPA setara diploma satu pada tahun 1960 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pak Maman mengisahkan, saat dia pertama kali mengajar di sekolah ini tidak ada teknisi gedung. Ketika upacara bendera di sekolah pada hari Senin, Pak Maman juga menjadi pengiring lagu Indonesia Raya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan apresiasi kepada Maman. Menurut dia, Maman dapat dijadikan teladan bagi para peserta didik. "Apa yang dikerjakan Pak Maman ini dihargai berapa pun tidak ternilai karena kemuliaan itu tidak bisa dirupiahkan," katanya saat berkunjung ke SMPN 17 Kota Bekasi, Jawa Barat, tanggal 2 Desember 2014.
Sudah banyak anak didik Pak Maman yang sudah berhasil, bahkan Kepala SMPN 17 Kota Bekasi, Untung Hartono adalah anak didik Pak Maman. Sosok Pak Maman tentunya tidak akan dilupakan oleh orang-orang yang pernah menjadi anak didiknya. Bahkan sosoknya menjadi teladan dan inspirasi bagi mereka.
Hal yang dilakukan oleh Pak Maman adalah sebagai bukti rasa cintanya yang mendalam terhadap dunia pendidikan. Baginya, menjadi guru adalah panggilan jiwa, sebuah jihad mencerdaskan anak bangsa, sebuah ibadah kepada Sang Pencipta dengan cara menebar kebaikan kepada sesama manusia, dan bukti nasionalisme terhadap bangsa dan negara. "Jangan bertanya apa yang negara berikan kepadamu, tapi apa yang bisa kamu berikan kepada negara.".Ucapan John F. Kennedy, mantan Presiden Amerika Serikat tersebut dihayati dan diamalkan oleh Pak Maman.
Dalam konteks agama, Pak Maman telah mengamalkan salah satu ajaran agama Islam yaitu "sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain." Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan umur panjang kepada Beliau. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
Â
Catatan:
Tulisan ini dikutip dari buku Guru Kalbu (2014 : 71-74), penulis Idris Apandi. Beliau telah dipanggil ke hadapan-Nya pada tanggal 19 Februari 2018. Selamat jalan Pak Maman, sang Pahlawan Pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H