Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jadikan Inderamu sebagai Antena Idemu saat Menulis

22 Desember 2017   21:49 Diperbarui: 24 Desember 2017   18:33 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: muda.kompas.id

Belum lagi pedagang obat-obatan dan pedagang alat tambal ember dan wajan yang begitu lincah bicara menawarkan dagangannya kepada setiap yang lewat. Jika ditaksir, transaksi jual beli di masjid tersebut setiap Jumat bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta, karena jamaah yang datang mencapai ribuan dan banyak yang membeli.

Saya pun mencari tukang kopi. Saya membayangkan enak sekali minum kopi. Apalagi pas Jumatan saya ngantuk. Siapa tahu setelah minum kopi, saya bisa segar kembali. Saya pun berkeliling. Ternyata cukup sulit mencari tukang kopi, tapi akhirnya saya bisa menemukannya. Lalu saya pun pesan kopi luwak. Asap yang keluar dan harumnya begitu menggoda selera.

Baru juga satu seruput, tiba-tiba HP saya berdering. Teman saya menelepon. Saya diminta segera masuk bis, karena rombongan akan segera berangkat menuju ke sebuah tempat. Saya sebenarnya berat hati untuk beranjak, karena saya baru saja menikmati kopi pesanan saya.  Tapi apa hendak dikata, saya terpaksa meninggalkan kopi yang masih tersisa panas dan tersisa sekitar lagi.

Beberapa paragraf di atas adalah adalah sebuah tulisan atau cerita yang saya tulis berdasarkan kisah yang saya alami dengan melibatkan indera pada tubuh. Mudah bukan? Tinggal disusun secara deskriptif menggunakan kalimat-kalimat sederhana. Ayo optimalkan kemampuan indera-indera tubuh Anda. 

Sayang sekali kalau hal tersebut tidak dioptimalkan, karena indera-indera tersebut adalah anugerah Tuhan YME. Memanfaatkan indera-indera tubuh sebagai "antena" untuk mencari atau mendapatkan bahan tulisan bagi saya adalah wujud rasa syukur saya terhadap anugerah-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun