Di kelas adalah sosok yang memimpin dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuannya. Sebagai seorang pemimpin, disamping harus memiliki karakter kepemimpinan, dia pun harus memiliki wibawa, dan utamanya keteladanan, karena wibawa dan keteladanan menjadi modal utama untuk dapat diturut oleh para siswanya.
Berdasarkan hal tersebut, guru harus mampu menjaga perkataan, sikap, dan perilakunya. Walau demikian, bukan berarti guru harus menjaga jarak, jaim,dan bersikap kaku terhadap para siswanya.Â
Hal tersebut justru akan menyebabkan para siswa jauh dengan guru dan cenderung tidak akan menyukainya. Di sekolah, guru adalah orang tua sekaligus juga dapat berperan sebagai teman yang bersedia mendengar dan memahami keinginan dan harapan-harapan siswa-siswanya dengan tetap menjaga etika pergaulan.
Keempat, karakter pembelajar
Mutlak karakter ini harus dimiliki oleh guru agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan IPTEK, mampu menjawab tuntutan, tantangan, dan harapan-harapan terhadap munculnya sosok guru profesional. Guru harus mewujudkan dirinya menjadi menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dengan kata lain, guru harus melek IT, jangan sampai kudetalias kurang update,karena zaman terus berkembang. Dalam hitungan menit inovasi-inovasi baru muncul dari berbagai belahan bumi, informasi terus menyebar melalui media sosial yang notabenetinggal diakses melalui gadgetyang dipegang oleh siswa sebagai generasi millennial.
Guru berkarakter pasti haus akan ilmu-ilmu baru, memiliki pandangan yang terbuka, memiliki keunikan, tidak henti-hentinya melakukan kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang diharapkan berimbas kepada meningkatnya kualitas lulusan. So,siapa berani jadi guru berkarakter?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H