Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelaksanaan Ekspos Sekolah Model, Sebuah Catatan dari Subang

15 November 2017   09:30 Diperbarui: 15 November 2017   09:48 4131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Secara umum, pada paparan best practices, mereka menyampaikan bahwa  berbagai keberhasilan dan dampak positif dari pelaksanaan sekolah model. Intinya, pelaksanaan sekmod sangat membantu sekolah dalam membangun budaya mutu dalam rangka memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di satuan pendidikannya masing-masing.

Melalui kegiatan sekmod, partisipasi warga sekolah mulai terlihat. Peningkatan mutu sekolah tidak hanya bergantung pada sekelompok orang tertentu, tetapi merupakan tanggung jawab semua warga sekolah. Urusan mutu bukan lagi sesuatu yang abai untuk didiskusikan, tetapi telah menjadi bagian dari kebutuhan peningkatan kualitas dan daya saing sekolah.

Program sekmod mampu menumbuhkan kreativitas dan inovasi sekolah dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Pada tahun pertama, sekmod fokus pada pemenuhan pada empat standar yang berkaitan dengan akademik, yaitu: (1) standar kelulusan, (2) standar isi, (3) stadar proses, dan (4) standar penilaian.

Setelah paparan best practicesdari perwakilan sekolah dari setiap jenjang, maka acara seremonial pun selesai. Acara berikutnya adalah kunjungan stand ekspose. Sebanyak 16 stand ekspose berukuran sekitar 2 x 3 meter berjejer di aula. Para pejabat dan tamu undangan diberikan kehormatan untuk mengunjungi stand dan diikuti oleh para undangan lainnya. Guru-guru sekolah model saling berkunjung stand. Begitu pula para siswa yang hadir pada acara tersebut.

Acara kunjung stand berjalan meriah walau sedikit terganggu oleh ruangan yang gerah dan daya listrik yang beberapa kali turun sehingga beberapa sekolah model yang telah menyiapkan video potret mutu sekolahnya tidak dapat ditayangkan. Para penunggu stand dengan ramah menerima kedatangan tamu dan dengan bangga menjelaskan setiap tahapan pelaksanaan SPMI di sekolahnya masing-masing.

Tiap-tiap stand berusaha menampilkan dekorasi dan karya terbaiknya. Selain dokumen-dokumen dan display SPMI, masing-masing stand menampilkan ciri khas, baik ciri khas Kabupaten Subang maupun ciri khas kecamatan atau pun sekolahnya. Walau sebenarnya secara langsung kurang ada kaitannya dengan pelaksanaan SPMI, tapi hal tersebut patut dihargai sebagai upaya mereka memberikan yang terbaik dalam rangka memeriahkan pameran sekmod. Ada yang memamerkan buah-buahan, kue, keripik, gorengan, lukisan, kerajinan atau prakarya hasil pengolahan dari limbah, hidroponik, karya inovatif, alat peraga, dan es krim dari bahan bayam.

Pada saat saya berkunjung dan melakukan wawancara dengan para penjaga stand, pada umumnya mereka senang sekolahnya ditunjuk sebagai sekmod, dan bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekspose. Ridwan, seorang perwakilan guru dari SMPN 1 Tanjung siang mengatakan bahwa program Sekmod telah semakin memantapkan sekolahnya sebagai sekolah adiwiyata, sedangkan Deden Sumaryanto, kepala SMKN 1 Cipeundeuy menyampaikan bahwa kegiatan sekmod telah mendorong dirinya untuk menulis best practices.Setidaknya ada enam best practices yang dibuatnya dari kegiatan SPMI di sekolahnya.

Salah satu best pacticesyang dipaparkannya adalah "Implementasi Program Teaching Industry untuk Menjamin Sekolah Gratis Selama Tiga Tahun di SMKN 1 Cipeundeuy Subang Tahun 2017".Pada best practicestersebut, dia menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan sekolah untuk menggratiskan SPP bagi seluruh siswanya yang berjumlah 584 orang dengan cara mengembangkan kegiatan wirausaha pada tiap-tiap program keahlian dan kemitraan dengan dunia Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Ada enam program keahlian yang dibuka pada di SMKN 1 Cipeundeuy, yaitu (1) Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura, (2) Agribisnis Ternak Unggas, (3) Tata Busana, (4) Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, (5) Multimedia, dan (6) Teknik Permesinan.

Acara ekspose sekmod juga dimeriahkan oleh hiburan. Para perwakilan siswa dari 16 sekmod peserta ekspose menampilkan kreasi seninya, mulai dari seni tari kreatif, tari jaipong, kabaret, dan sebagainya. Para penonton juga begitu antusias melihat penampilan mereka.

Sekitar pukul 14.30 acara ekspose selesai. Para peserta sekmod siap membongkar standnya masing-masing. Tampak wajah-wajah lelah terpancar tapi mereka tetap senang dapat memberikan yang terbaik pada kegiatan ekspose. Semoga kegiatan ekspose dapat meningkatkan semangat mereka untuk membangun budaya mutu secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun