Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Penyebar "Virus" Mutu Pendidikan

28 Oktober 2017   11:59 Diperbarui: 28 Oktober 2017   12:09 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lingkup SPMI pun, guru banyak yang menjadi menjadi bagian dari TPMPS. Guru harus ikut memahami siklus dan tahapan SPMI, mulai dari pemetaan mutu, perencanaan pemenuhan mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, audit pelaksanaan pemenuhan mutu, dan penentuan strategi penentuan mutu baru.

Dalam konteks pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP), guru erat kaitannya dengan standar akademik, seperti; standar kelulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Keempat standar tersebut dapat dipenuhi secara bertahap  dalam waktu yang direncanakan dan disepakati oleh TPMPS. Bentuk kegiatannya beragam, seperti In House Training (IHT), Workshop,pendampingan di KKG/MGMP, atau belajar secara mandiri.

Mutu harus dijadikan sebagai prinsip bahwa "mutu adalah urusan setiap orang", bukan hanya dibebankan kepada pihak tertentu. Oleh karena itu, setiap stakeholderharus bersinergi, ikut berkontribusi dan berpartisipasi dalam pemenuhan mutu di sekolah. Dan para guru tentunya diharapkan menjadi ujung tombak dalam proses penjaminan mutu di satuan pendidikan.

Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memiliki tanggung jawab untuk membimbing, mendorong, dan memfasilitasi para guru untuk meningkatkan profesionalismenya. Guru yang profesional akan berdampak terhadap kegiatan pembelajaran yang berkualitas dan tentunya akan berdampak melahirkan lulusan yang berkualitas.

Dalam menjalankan perannya sebagai penyebar "virus" mutu pendidikan, hal yang dapat dilakukan oleh guru sebenarnya juga bukan hanya terbatas dalam konteks pembelajaran saja, tetapi juga dalam hal yang lain atau hal yang lebih luas, seperti menulis artikel atau buku baik yang berkaitan dengan pendidikan secara umum, berkaitan dengan mata pelajaran yang diampunya, atau pada bidang lain sesuai dengan minat dan bakatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun