Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islam dan Penjaminan Mutu

20 Juli 2017   17:12 Diperbarui: 20 Juli 2017   22:29 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Malas dan lemahnya mental dapat menyebabkan umat Islam kalah dari bangsa-bangsa lain. Bangsa Jepang, Korea, dan Cina yang mayoritas bukan beragama Islam menjadi bangsa tangguh dan kompetitif karena pekerja keras, ulet, dan bermental kuat. Dengan tidak bermaksud untuk SARA, Indonesia yang mayoritas beragama Islam berpotensi menjadi bangsa yang ulet, tangguh, dan kompetitif, karena Islam sangat mengajarkan pentingnya jaminan mutu.

Dalam konteks manajemen perusahaan, pemerintahan, atau organisasi lainnya, penjaminan mutu dilakukan melalui penerapan ISO, penyusunan Standar Operational Procedure (SOP), Sistem Penjaminan Mutu (SPM), dan sebagainya. Dan ajaran Islam dapat menjadi fondasi dalam penerapannya.

Di era globalisasi dan MEA, dimana tantang dan persaingan semakin ketat, penjaminan mutu sangat dibutuhkan. Penjaminan mutu berkaitan dengan bagaimana kontrol pada proses dan kontrol terhadap produk. Kontrol proses yang baik akan melahirkan produk yang baik pula. Adanya produk yang ditarik (recall)dari pasaran disamping adanya suku cadang yang gagal, proses yang tidak optimal, juga untuk menjamin kepuasan pelanggan, karena setiap perusahaan atau intansi dituntut untuk memberikan pelayanan prima (service of excellence) kepada para pelanggannya. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan suka melakukan survei kepuasan pelanggan untuk menjaga menjaga dan meningkatkan mutu layanan.

Alangkah indahnya jika umat Islam secara pribadi terjamin mutunya dengan ilmu dan akhlak, terjamin kualitas kerjanya, dan terjamin kualitas produknya agar mampu bersaing. Budaya bersaing sebenarnya positif untuk memacu peningkatan kualitas. Walau demikian, dalam bersaing, Islam melarang menghalalkan segala cara. Harus dilakukan secara fair dan elegan agar tidak menimbulkan dampak negatif, atau istilahnya berkah. Ayo umat Islam bangun dan mari bangun penjaminan mutu.

ISLAM DAN PENJAMINAN MUTU

Oleh:

IDRIS APANDI

(Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan/ LPMP Jawa Barat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun