Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Optimalisasi Perpustakaan dalam Mendukung Gerakan Literasi

11 April 2017   17:53 Diperbarui: 12 April 2017   06:30 3629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa orang pengunjung perpustakaan sedang membaca buku. (Foto : http://sma-binadharma.sch.id)

Ketika semua orang mencintai perpustakaan, Saya membayangkan hiruk-pikuk manusia di perpustakaan seperti hiruk pikuknya orang antri di mall atau pusat-pusat hiburan. Harapan tersebut mungkin terlalu muluk-muluk ditengah masih rendahnya minat baca dan masih rendahnya penghargaan terhadap buku.

Selain itu, mudahnya mengakses informasi melalui google membuat orang lebih banyak menggunakannya untuk mencari informasi. Mudah, cepat, dan efisien, dibandingkan mencari informasi diantara deretan buku-buku yang tebal. Mental instan, tidak mau repot, sekaligus berpadu dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Hal pada dasarnya tidak salah, karena naluri manusia adalah mencari sesuatu yang lebih mudah dan lebih cepat. Walau demikian, peran buku tidak dapat digantikan, karena tulisan-tulisan berkaitan dengan sebuah masalah di internet, kadang hanya sepintas dan terpotong-potong. Oleh karena itu, membaca buku tetap wajib dilakukan, dan buku tidak dapat dipisahkan dengan perpustakaan.

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu ujung tombak dalam optimalisasi gerakan literasi jangan dibiarkan merana. Perlu adanya political will dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam membangun perpustakaan sekolah yang refresentatif. Secara pribadi Saya salut terhadap para pegiat literasi yang berjuang di tengah keterbatasan berjuang untuk melayani masyarakat melalui perpustakaan keliling menggunakan berbagai media, menyisihkan hasil usaha untuk melengkapi koleksi buku perpustakaannya, dan pihak-pihak yang bersimpati menyumbang buku. Mari jadikan perpustakaan sebagai pusaran gerakan literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun