Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anak Menggugat Ibu Kandung dan Kisah Seekor Kucing Betina

30 Maret 2017   07:08 Diperbarui: 30 Maret 2017   22:00 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Rohayah, seorang ibu di Garut Jawa Barat yang digugat anak kandungnya gara-gara urusan utang-piutang. (Foto : detik.com)

Di abad modern ini, banyak sekali Malinkundang dengan cara dan gaya baru, walau pun mungkin tidak merasa berperilaku seperti seorang Malinkundang. Hal tersebut tentunya sangat memperihatinkan. Agama Islam memerintahkan agar setiap anak berbakti dan memuliakan orang tua, meminta doa restu untuk kesuksesannya. Dan tanpa diminta pun, sebenarnya orang tua tetap memanjatkan doa bagi anak-anaknya.

Dalam konteks pendidikan, fenomena anak durhaka kepada orang tuanya, dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama, sang anak kurang mendapatkan pendidikan yang layak dan kasih sayang orang tua. Anak merasa diabaikan atau bahkan diacuhkan oleh orang tua, sehingga ada semacam perasaan ingin membalas perlakuan yang diterima tersebut. Kedua, anak mendapatkan pendidikan yang baik. Dia menjadi sosok yang cerdas secara intelektual, tetapi tidak memiliki akhlak yang baik. Akibatnya, dia menjadi sosok yang sombong, lupa diri, takabur, dan suka merendahkan orang lain, bahkan terhadap orang tuanya sendiri.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah anak yang durhaka kepada orang tuanya adalah orang tua harus memberikan fondasi pendidikan agama yang kuat kepada anak-anaknya, membuka ruang komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, menyayanginya tidak dengan berlebihan, keinginan anak serba dituruti, menanamkan disiplin, dan sebagainya. Sang anak pun harus menanamkan dalam dirinya bahwa orang tua adalah keramat. Ridho Allah karena ridho dari kedua orang tua, begitupun murka Allah, karena murka kedua orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun