Sebuah produk canggih hari ini, akan menjadi produk usang di masa depan dan kalah daru persaingan. Mungkin kita bisa mengambil pelajaran dan Yahoo dan Nokia, yang awalnya sebuah raksana teknologi, tetapi harus kolaps, dan mampu dikalahkan oleh para pesaingnya. Penyebab utamanya adalah karena kedua perusahaan tersebut, lambat dalam merespon perkembangan dan kebutuhan zaman.
Budaya literasi membuat seorang manusia melek informasi dan teknologi. Di abad informasi ini, ada slogan yang mengatakan bahwa siapa yang menguasai informasi, maka dia yang akan menguasai dunia. Oleh karena itu, informasi bukan hanya ditunggu tetapi harus dijemput. Literasi pada berbagai bidang akan melahirkan keberpahaman, kreativitas, dan inovasi baru yang akan bermanfaat dalam kehidupan. Bukan hanya memperbaharui atau meningkatkan kualitas produk lama, tetapi juga bisa menghasilkan produk baru.
Budaya literasi juga akan membuat seseorang tanggap terhadap peluang-peluang baru. Munculnya ekonomi kreatif dan usaha-usaha baru merupakan alternatif untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan adanya internet, banyak usaha yang sudah dilakukan secara online. Walau demikian, usaha yang dilakukan secara online,dianggap sebagai ancaman bagi usaha-usaha konvensional karena yang sulit bersaing.
Terjadinya bentrokan antara pengusaha jasa angkutan online dengan pengemudi ojek, sopir-sopir taxi dan angkot kovensional adalah sebagai dampak persaingan antara kedua moda bisnis angkutan tersebut. Perkembangan teknologi memang tidak dapat dipungkiri akan menyebabkan berkurangnya kebutuhan tenaga manusia dan punahnya usaha-usaha konvensional dan sulit mengubah pola pikir dan strategi usahanya.
Berdasarkan kepada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya literasi bukan hanya sekedar kegiatan membaca atau menulis saja, tetapi bisa menjadi dasar untuk membangun atau menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada setiap orang, utamanya kepada para siswa sebagai calon-calon pemimpin dan akan melanjutkan pembangunan bangsa dan bersaing di era global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H