Walau demikian, manusia kadang suka lalai. Merasa waktu kita masih lama, padahal hidup dan mati adalah rahasia Allah SWT, tidak ada satu pihak yang mengetahuinya. Bahkan ada kalanya orang baik-baik meninggal dengan cara yang tidak baik, atau ketika melakukan hal yang tidak baik.
Apakah kita harus dihukum penjara dulu atau kena kena musibah dulu lalu ingat kepada Allah? Tentunya tidak harus demikian. Manusia perlu ingat kepada-Nya dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan suka maupun duka. Kita berdo'a kepada Allah agar menjalani kehidupan ini dengan baik dan mati pun dengan dengan cara yang baik pula. Oleh karena itu, ada do'a sapu jagad, yaitu rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah, wafilaakhiraati hasanah waqinaa adzaabannar, yang artinya "Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat. Dan jauhkanlah kami dari api neraka."
Mati bahagia ala Freddy Budiman, menjemput kematian dengan penuh kepasrahan dan penuh keimanan terhadap qadha dan qadar. Mati bahagia adalah hak setiap orang, tinggal bagaimana cara mengupayakannya. Kadang kita ingin mati bahagia, tapi kadang kita lalai terhadap prosesnya. Oleh karena itu, kita perlu melalui proses hidup dengan baik, dan Insya Allah bisa mati dengan baik dan bahagia.
Penulis, Pemerhati Masalah Sosial.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H