Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Penulis

5 Juli 2016   13:20 Diperbarui: 5 Juli 2016   13:30 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin penulis. (Foto : s4.bukalapak.com)

Presiden RI Ke-1, Soekarno menulis banyak buku, dan karyanya yang paling fenomenal adalah Buku Di Bawah Bendera Revolusi yang berisi tulisan-tulisan Bung Karno di masa revolusi menuju Indonesia merdeka. Buku tersebut sempat dilarang pada masa orde baru karena kebijakan politik orde baru yang seolah tidak ingin memunculkan Soekarno sebagai tokoh kemerdekaan yang banyak berjasa bagi Indonesia dan menonjolkan Soeharto sebagai Bapak Pembangunan. Pasca bergulirnya arus reformasi, buku tersebut bisa secara bebas dibeli di toko-toko buku.

Presiden RI Ke-3 BJ Habibie dikenal sebagai ilmuwan, teknokrat, dan cendikiawan. Memiliki IQ 200, jauh diatas Einstein yang hanya 160. Kepakarannya dalam membuat pesawat terbang bukan hanya diakui di level nasional, tapi internasional. Pasca mengakhiri tugasnya sebagai Presiden, Beliau tetap menulis dan berkarya untuk perkembangan IPTEK. Pak Habibie adalah aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.

Presiden RI-4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai ulama cendekiawan. Selain itu, sosok yang dikenal dengan ucapan “gitu aja kok repot”ini juga adalah seorang budayawan, aktivis pembela kemanusiaan, pembela hak-hak minoritas. Tulisan-tulisannya di majalah dan buku-buku telah banyak mencerahkan dan menambah khasanah dunia Islam, budaya, sosial, dan politik. Bahkan humor-humor segarnya pun dibukukan sebagai bentuk penghormatan terhadap pemikiran-pemikirannya yang suka nyeleneh.

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat sebagai presiden sebanyak dua priode yaitu periode 2004-2009 dan 2009-2014 dikenal sebagai jenderal intelek, konseptor, dan pemikir, walau kadang sikap hati-hatinya suka ditafsirkan sebagai bentuk keragu-raguannya. Sejak menjabat sebagai presiden, SBY mendapatkan gelar doktor honoriscausasebanyak 12 kali dari berbagai universitas baik di dalam maupun luar negeri.

Selain menulis karya tulis atau makalah seminar baik di dalam maupun di luar negeri, SBY juga menulis buku. Buku-buku yang telah ditulisnya antara lain “Selalu ada Pilihan” diterbitkan tahun 2014, “Membasuh Hati di Taman Kehidupan” sebuah buku kumpulan puisi yang juga diterbitkan di tahun yang sama. SBY juga penulis lagu handal. Tahun 2007 merilis album “Rinduku Padamu”, tahun 2009 merilis album “Evolusi”, dan tahun 2010 merilis album “Ku Yakin Sampai Disana.”

Presiden RI ke-2, Soeharto, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Puteri, dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo memang tidak terlalu diidentikkan dengan sosok pemimpin yang akrab dengan dunia menulis. Walau demikian, pemikiran-pemikirannya telah banyak menginspirasi banyak orang dan berguna untuk bangsa. Bahkan, atas pemikiran-pemikirannya dalam membangun bangsa dan negara, Megawati diberikan gelar doktor honoriscausa oleh Unpad  pada bulan Mei 2016.

Dalam konteks pemimpin di daerah, Saya sebagai warga Jawa Barat merasa bangga memiliki Ahmad Heryawan, seorang gubernur yang juga seorang ustadz, hafidz Al Qur’an, sekaligus penulis. Pada bulan ramadhan, tausyiahnyamengisi sebuah kolom di media lokal jawa Barat. Pemimpin penulis, sang pemberi inspirasi, walau taklagi memimpin atau telah tiada, tulisan-tulisannya akan terus “memimpin” hati dan akal para pembacanya. Itulah keutamaan seorang penulis. Namanya abadi dalam karyanya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun