Tantangan
Gerakan Literasi Sekolah ini berlangsung, SMA Negeri 1 Subang mendapati berbagai kendala yaitu diantaranya komitmen warga sekolah yang harus terus dibangun dan dikuatkan serta terbatasnya materi baca yang dimiliki oleh sekolah sehingga perlunya ditingkatkan angka partisipasi pemerintah daerah, orang tua, alumni dan badan usaha yang berada di sekitar sekolah.
Solusi
Gerakan Literasi Sekolah yang telah berlangsung selama hampir satu semester ini telah mendapatkan respon yang positif dari peserta didik terbukti dengan makin meluasnya pemahaman peserta didik akan esensi dan manfaat dari gerakan ini. Selanjutnya, yang tentu sangat menggembirakan adalah semakin bertumbuhnya minat peserta didik akan literasi membaca dan menulis. Hal ini salah satunya dilihat dari angka partisipati peserta didik pada program Tantangan Membaca Smansa yang terus meningkat.
Prestasi
GLS yang dilaksanakan di SMAN 1 Subang telah membuahkan hasil, antara lain  para siswa sudah semakin percaya diri menghasilkan karya tulis baik berupa puisi, cerpen atau essai. Sejumlah penghargaan telah diraih oleh SMA Negeri 1 Subang berkenaan dengan gerakan literasi yang terus dibangun dan dikembangkan diantaranya juara 1 Lomba Cipta Puisi FLS2N Kab. Subang dan juara 2 dan harapan 1 pada Lomba menulis Essai pada 11th International Partner Schools Collaborative Online Contest yang dilangsungkan oleh sejumlah negara-negara anggota APEC.
Dukungan Masyarakat
Marni Hartati menyampaikan bahwa Dukungan dari orang tua dan alumni dalam upaya pengembangan GLS makin nampak kelihatan hasilnya dengan mulai mengalirnya bantuan sumbangan buku ke SMAN 1 Subang. Buku-buku yang kemudian terkumpul, sebagian kemudian di pinjamkan ke sejumlah sekolah yang tergabung dalam Republik Literasi Subang yang berkomitmen untuk menggerakkan GLS namun terkendala dalam pengadaan buku bermutu. Tercatat ada 10 sekolah yang tergabung dan mulai bersiap untuk menggerakan GLS di semester yang akan datang dengan lebih massif dan masal.
Berbagai program yang dilakukan oleh SMAN 1 Subang dalam rangka menyukseskan GLS merupakan langkah yang positif dan patut dicontoh oleh sekolah lainnya. Butuh komitmen, kemauan, dan semangat pantang menyerah dari para pelakunya agar program ini dapat berjalan dengan baik.
Tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan sebuah program merupakan hal yang lumrah. Tetapi bukan berarti membuat semangat menjadi kendur. Justru sebaliknya, tantangan tersebut harus menjadi wahana untuk terus memompa semangat. Hanya guru-guru yang memiliki militansi yang tinggi dalam bidang literasi yang sanggup menjawab tantangan dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.
Militansi dalam melaksanakan GLS di SMAN 1 Subang setidaknya telah ditunjukkan oleh Marni Hartati dengan terus mendorong para siswa untuk menjadi bagian dari GLS dan mendorong Kepala Sekolah, guru-guru, dan unsur-unsur masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi dalam menyukses GLS, karena program ini tidak cukup digerakkan oleh satu orang saja, tetapi memerlukan kerjasama dan sinergi dari berbagai pihak terkait.