Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka untuk Ibunda Ridwan Kamil

31 Januari 2016   09:58 Diperbarui: 1 Februari 2016   12:43 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Walikota Bandung Ridwan Kamil beserta ibunda tercinta. (Foto : http://2.bp.blogspot.com/-OVLGn6hNatI/Vcg_zBQDK6I/AAAAAAAAAcE/1R8iEycC_t4/s1600/ridwan%2Bkamil%2Bdan%2Bibu.jpg)"][/caption]

Oleh:

IDRIS APANDI

Di Minggu pagi ini, Saya ingin menyapa ibunda Walikota Bandung Ridwan Kamil. Selamat pagi ibu, semoga ibu senantiasa berada dalam keadaan sehat wal-a‘fiat. Saya mohon maaf sebelumnya, Saya lancang membuat surat ini untuk ibu, sementara ibu sendiri tidak tahu, tidak kenal, bahkan tidak pernah bertemu dengan Saya sebelumnya.

Ibu, Saya yakin ibu sangat bangga memiliki anak seperti Kang Emil. Bahkan bukan hanya ibu, banyak orang termasuk Saya yang bangga terhadap Kang Emil. Beliau adalah Walikota yang kreatif, inovatif, dan berprestasi. Beliau terpilih menjadi salah satu Walikota terbaik dunia. Di masa kepemimpinannya, kota Bandung sedikit demi sedikit ditata sehingga menjadi kota yang bersih, tertib, aman, dan nyaman dalam rangka mewujudkan visi Bandung Juara.

Kota Bandung yang memang telah lama dikenal sebagai tujuan wisata pavorit, kini semakin banyak wisatawan yang datang ke kota Bandung, bukan hanya orang Bandung dan sekitarnya, tetapi juga dari luar daerah, bahkan dari luar negeri. Intinya, di tengah masalah kemacetan yang masih menjadi PR yang harus diselesaikan, kota Bandung di bawah kepemimpinan makin mempesona.

Kota Bandung sukses menyelenggarakan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 tahun 2015, Jalan Asia-Afrika dan daerah Alun-alun Bandung ditata sehingga banyak orang yang berkunjung dan selfie di sana, jalan kepatihan dibersihkan dari PKL, taman-taman tematik banyak dibangun, trotoar kota ditata, saluran drainase diperbaiki, sungai Cikapundung dan sungai Cikapayang menjadi bersih, teras Cikapundung ditata dan dijadikan sawah percontohan, begitu pun daerah Babakan Siliwangi direvitalisasi, serta sederet prestasi lainnya.

Ibu, Saya yakin banyak daerah lain yang “iri” kepada kota Bandung yang memiliki Walikota sebaik Kang Emil, bahkan saking “iri”-nya, mungkin ingin agar Kang Emil pindah dan menjadi pemimpin di daerahnya. Mereka ingin agar daerahnya juga maju seperti kota Bandung.

Dalam menghadapi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017, berdasarkan hasil survei, nama Kang Emil digadang-gadang menjadi sosok yang mampu menyaingi Ahok, bahkan mampu mengalahkannya. Oleh karena itu, saat ini beberapa partai politik berupaya merayu agar Kang Emil mau maju menjadi Calon Gubernur DKI.

Hal itu sebenarnya merupakan sebuah kepercayaan yang sangat luar biasa karena DKI Jakarta adalah ibu kota negara, barometer dan jantung ekonomi dan politik nasional. Setiap orang atau setiap politisi pasti ingin menjadi DKI-1. Tapi hal ini perlu disikapi secara hati-hati, dan Kang Emil pun Saya yakin sudah sangat sadar, bahwa partai politik orientasinya hanya mengejar kekuasaan, dan menggunakan pesona, prestasi, kredibilitas, dan integritas Kang Emil untuk menarik suara warga DKI sehingga terus menggodanya untuk maju menjadi calon DKI-1.

Jika kita menoleh ke belakang, pak Jokowi yang awalnya menjadi menjabat Walikota Solo, lalu terpilih menjadi Gubernur DKI, dan kini menjabat Presiden RI. Hal ini tidak tertutup kemungkinan dicapai oleh Kang Emil, karena Beliau popularitasnya tinggi. Beliau bukan hanya tokoh lokal Jawa Barat, tetapi telah menjadi tokoh nasional, bahkan internasional, karena sebelum menjabat sebagai Walikota, sebagai arsitek, Beliau sudah banyak merancang dan membangun gedung-gedung terkenal di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun