Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abah Landung dan Pemberantasan Korupsi

27 Agustus 2015   11:10 Diperbarui: 27 Agustus 2015   11:16 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat mengharapkan agar kepolisian, kejaksaan, dan KPK bersinergi dan bekerja sama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, tetapi dalam perjalanannya tidak semulus yang diharapkan. Ketiga institusi ini dinilai justru bersaing dan berjalan masing-masing. KPK dianggap dianggap saingan kepolisan dan kejaksanaan dalam pemberantasan korupsi, sehingga muncul kasus “Cicak versus Buaya” jilid I dan Jilid II. Konflik Kepolisian, Kejaksaaan, dan KPK diharapkan tidak lagi terjadi karena ketika institusi ini tidak akur, maka justru koruptor yang diuntungkan.

 

Kepada Pansel dan Capim KPK yang nantinya terpilih, mohon jangan sia-siakan pengorbanan dan aspirasi Abah Landung. Abah Landung, adalah representasi dari warga biasa yang mengharapkan agar korupsi di Indonesia diberantas dengan tuntas.. Abah Landung rela menggowes sepedanya dari Bandung ke Jakarta demi dukungannya terhadap pemberantasan korupsi pada umumnya dan KPK pada khususnya. Di belakang Abah Landung, ada jutaan warga Indonesia yang juga memiliki harapan yang sama seperti Abah Landung. Bebaskan Indonesia dari Korupsi..!!!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun