Mohon tunggu...
IDRIS MAULANA
IDRIS MAULANA Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris di SDN Miji 4 Kota Mojokerto dan SMA Darul Quran Kota Mojokerto

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

16 Februari 2023   20:23 Diperbarui: 16 Februari 2023   20:48 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral." (Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43).

Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Ketika Guru berhadapan dengan kasus-kasus yang fokus pada masalah moral atau etika, maka nilai-nilai diri yang dianut dan yang paling dihargai oleh seorang pendidik akan sangat memengaruhi dalam proses pengambilan keputusan. Nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid , tentunya akan sangat memengaruhi paradigma dan prinsip pengambilan keputusan.

Selain itu, nilai-nilai kebajikan seperti nilai keadilan, tanggung jawab, kesetiaan, gotong royong, integritas, kasih sayang percaya diri, berkomitmen dan lainnya yang dianut seorang pendidik juga berpengaruh pada masalah moral atau etika. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut, maka sebuah keputusan yang diambil diharapkan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip keberpihakan pada murid.

 

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Proses pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif dan nyaman. Kondisi tersebut bisa tercipta jika setiap orang menyadari bahwa potensi yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda sehingga setiap orang akan menghargai orang lain dengan menjadikannya mitra bukan sebagai saingan.

Sebuah keputusan yang kita ambil akan berdampak pada implementasi pembelajaran dan memengaruhi situasi di kelas / sekolah. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin yang dapat dilakukan pertama kali adalah dengan mengenali/mengidentifikasi kasus yang terjadi, jika kasus tersebut berkaitan dengan dilema etika maka kita harus mampu menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

 

screenshot-31-63ee2c2308a8b57bbd37afe3.jpg
screenshot-31-63ee2c2308a8b57bbd37afe3.jpg
Kita juga perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Setiap keputusan yang kita ambil harus tepat dan bijak berlandaskan nilai-nilai kebajikan, keteladanan, bijaksana dan tidak melanggar norma.

Jika semua tahapan-tahapan tersebut dilalui, tentunya sebuah keputusan yang diambil akan memberikan dampak positif, kondusif, aman dan nyaman.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun