"Jona, Jona, kamu kuat Jona. Ayo bertahan Jona, kita akan ke dokter sebentar lagi Jona" teriakanku sambil menangis kencang.
"Jona, kamu kuat Jona, Jona, kamu kuat Jona" lanjutku dengan keadaan bergelimang air mata kesedihan.
Tak lama, nafas Jona pun menghilang dengan perlahan. Aku pun menangis makin kecang.
"Jonaaaaaaa, jangan pergi Jonaaaaa"! teriakku sambil menangis dengan kencang.
Nyawa Jona tak tertolong, aku pun terpuruk. Niat membawa Jona ke dokter yang telah kujanjikan tempo hari. Hanya menjadi sebuah angan-angan untukku. Jona meninggal terlalu cepat. Sehingga ku tak sempat membawanya ke dokter lantara tidak ada dokter hewan yang buka di pagi hari. Aku hanya bisa pasrah sambil meratapi kesalahan. Karena tidak membawa Jona ke dokter lebih awal.
Jona meninggal di usianya yang sudah menginjak 8 Tahun. Hal itu tentu telah menumpuk banyak kenangan bersamaku. Sehingga tak heran di hari kedelapan kematiannya ini, aku masih belum bisa melupakan semua tentangnya.
Tulisan ini, kubuat sebagai hadiah untuk Jona. Semoga Jona senang dan pergi dengan tenang. "Selamat Jalan Jona Kucingku". Â Kini Jona tidak sakit lagi. Sampai ketemu di surga nanti. Amin
Jona, kamu adalah kucing terindahku, kucing kesayanganku sampai waktu berkata pulang.
CatLovers.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H