"Udah beres jumatan. Ayyy lanjut yah. Begini ceritanya... Dirut dan Hxxx Axxxt ke Bali. Sampe di Bali, tuh berdua pengen seneng2. Terus dipanggillah Chief Denpasar untuk menyuruh beberapa pramugari menemani mereka ke karaoke. Ke tempat karaoke VIP," cuitan akun @digeeembok, Jumat (6/12).
"Emang tuh berdua direktur sxxxxxn. Maunya ditemenin terus sama pramugari. Mau nxxxe gratisanlah. Salah satu pramugari yg ditugaskan sebut saja namanya Melati merasa keberatan dan mengadu kepada suaminya yg kebetulan sang suami berprofesi sebagai pramugara," lanjut cuitannya.
Akibat kejadian ini, suami sang pramugari sempat melayangkan surat keberatan kepada Chief Denpasar. Alhasil dampak dari surat keberatan tersebut malah menjadi malapetaka bagi mereka hingga terjadinya perpindahan rute penerbangan yang tidak enak menimpa mereka.
"Ini saya difitnah, saya punya keluarga, punya anak, punya istri. Ini saya sedang membuat laporan di Polres Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.
Meski bantahan pembelaan di atas sempat dilontarkan, tapi kasus ini sudah tak bisa disembunyikan lagi. Publik sudah bisa menilai dan mulai kritis untuk mendalami tentang kebenaran kasus tersebut.
Jika seandainya kasus ini benar adanya, maka nasib seorang pramugari dapat dipastikan sangat dikhawatirkan. Padahal profesi pramugari yang mereka raih melalui pendidikan yang bermoral. Tak hanya uang mereka korbankan tenaga dan pikiran pun jua mereka korbankan.
Dan sangat tidak elok sekali jika kehormatan seorang pramugari menjadi sandraan dalam profesinya. Bahasa amoralnya yang mungkin tak layak dikatakan ialah "pramugari kalau mau terbang berlendir dulu".
Itulah sekiranya masalah yang terjadi pada beberapa pramugari Garuda Indonesia yang kini di-PHK sepihak hanya karena mempertahankan kehormatannya.
Sebetulnya, kasus seperti ini mungkin tidak terjadi hanya di ranah maskapai penerbangan saja, tapi juga di berbagai elemen instansi-instansi lainnya. Hanya saja yang mungkin baru terbongkar saat ini, baru di maskapai penerbangan, khususnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Dalam menyikapi masalah ini kami sangat prihatin. Semoga kasus ini segera diusut sampai tuntas oleh pemerintah. Agar para oknum segera ditangkap dan diberikan efek jera untuk mengadili kejahatannya.