Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Erick Thohir, Menteri yang Masuk dalam Kategori " The Right Man to The Right Place"

30 Oktober 2019   12:35 Diperbarui: 30 Oktober 2019   13:00 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-Baru saja Presiden Jokowi melantik kabinet kerjanya di istana Jakarta. Tepatnya pada hari Rabu, 23 Oktober 2019 selang dua hari pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada hari Minggu, 20 Oktober 2019 kemarin.

Setelah selesainya pelantikan kabinet kerja, itu artinya seluruh pemerintahan siap all out kembali untuk bekerja keras dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.

Kini pelantikan menteri usai sudah, dari sebanyak jumlah menteri yang ditunjuk dan dilantik hanya Erick Thohir yang menjadi sorotan cetar publik. Sebab, selain sosoknya yang masih muda ia juga dinilai selalu sukses dalam berbagai hal. Dan bahkan, terdengar seketika pula bahwa Erick Thohir sebagai menteri terkaya dari seluruh menteri yang dilantik.

Pemberian mandat Presiden Jokowi kepada Erick Thohir sebagai menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) sudah dianggap sangat tepat karena dilihat dari latar belakangnya Erick Thohir sebagai figur pengusaha yang berhasil.

Dan banyak juga dari kalangan publik yang mengutarakan apresiasinya bahwa penempatan posisi Erick Thohir dalam kabinet kerja Presiden sudah masuk dalam kategori penempatan orang yang tepat ke tempat yang tepat " The right man to the right place".

Alasan pengutaraan publik tersebut tentu bukan hanya karena kecocokan antara fisiknya yang masih muda semata, tapi karena keilmuan dan pengalaman Erick yang sudah mumpuni di bidang bisnis atau dalam membangun sebuah usaha.

Coba kita lirik sejenak cerita tentang track record keberhasilan Erick Thohir semasa jadi pengusaha muda sebelum dinobatkan sebagai menteri BUMN Presiden JokowiMa'ruf di periode 2019-2024.

Erick Thohir lahir dari keluarga pebisnis, ia seorang pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu pengusaha terpopuler di Indonesia.

Berikut ini, sedikit saya paparkan tentang catatan usahanya yang sukses didirikan dan diboyongnya!

Awal pertama kali karirnya mencuat di bidang berbisnis Erick Thohir mendirikan sebuah perusahaan media Mahaka Grup bersama rekannya, Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan Harry Zulnardy selepas kepulangannya usai menempuh pendidikan di Luar Negeri.

Terbilang sukses usahanya, pada Tahun 2001 lalu, perusahaan Mahaka Group mampu mengakuisisi harian Republika yang kebetulan pada saat itu sedang terjadi kemerosotan keuangan dan terindikasi brangkut. Lalu, Ia berhasil menjabat sebagai Presiden Direktur perusahaan tersebut hingga 30 Juni Tahun 2008 dan terhitung sejak Juni Tahun 2010.

Tak puas disitu, ia langsung bergegas melanjutkan bisnisnya ke bidang olahraga lantaran pemuda ini memiliki kegemaran di salah satu bidang olahraga, khususnya bola basket. Melalui kegemarannya, ia sempat menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode Tahun 2006-2010 lanjut menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama dua periode, yaitu Tahun 2006-2010 dan 2010-2014.  

Bukan hanya itu saja, Erick juga berhasil menjadi orang Asia perdana yang memiliki klub National Basket ball Association (NBA). Lewat negosiasi yang cukup panjang, ia berhasil membeli saham Philadelphia 76ers. Selain NBA, ia juga memiliki klub bola basket di Indonesia, yaitu Satria Muda Britama dan Indonesia Warriors.

Lanjut pada bulan Juli Tahun 2012, Erick berhasil memborong D.C. United dari William HC Chang. D.C. United sendiri adalah sebuah klub sepak bola profesional asal Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Washington D.C. Dalam klub ini, ia menjadi pemilik saham mayoritas.

Setahun setelahnya, ia dan dua pengusaha tanah air lainnya, yaitu Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, berhasil mengakuisisi saham Inter Milan sebanyak 70 persen. Berita ini pun sontak mengejutkan banyak pihak, terutama masyarakat Indonesia, mengingat Inter Milan bukanlah tim sepak bola yang biasa-biasa saja.

Di sepanjang perkembangan bisnisnya pada September Tahun 2018 lalu, ia dikabarkan telah melepas 31 persen sahamnya di Inter Milan kepada Suning Holdings Group. Sesuai rencana, penjualan saham tersebut dilakukan pada bulan Oktober Tahun 2018 dan dana hasil penjualan akan dipakai untuk membeli saham Oxford United.

Dan di awal Tahun 2019, ia kembali menjual 30 persen sahamnya di Inter Milan kepada perusahaan asal Hong Kong. Saham 30 persen tersebut ditaksir memiliki nilai Rp2,4 triliun.

Sedangkan di Indonesia, ia hanya menduduki jabatan sebagai komisaris dari klub sepak bola Persib Bandung. PT Persib Bandung sendiri pada saat itu tercatat dimiliki oleh enam pihak. Selain Erick Thohir, lima pemilik lainnya adalah Umuh Muhtar, Kuswara S. Taryono, Zainuri Hasyim, Iwan Dermawan, dan Yoyo Adisuredja.

Melihat seputaran kisah keberhasilan anak muda yang satu ini dalam berbisnis, tentu hal ini merupakan aset besar bagi kemajuan Indonesia terutama dalam urusan BUMN yang kini ditanganinya.

Terlebih keadaan BUMN kita sekarang dinilai belum cukup baik dalam perkembangannya. Meski ada beberapa catatan positif yang telah diraih oleh menteri sebelumnya.

Seperti yang disampaikan oleh pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto. Ia mengungkapkan bahwa kendati secara keseluruhan BUMN mencatatkan pertumbuhan yang baik, akan tetapi masih ada beberapa perusahaan BUMN yang kondisi keuangannya belum sehat.

Berdasarkan catatannya, sekitar ada tiga BUMN yang masih merugi, yaitu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Indofarma (Persero) Tbk.

"Laporan keuangannya negatif itu memberikan pesan bahwa proses perbaikan kualitas kinerja BUMN dalam beberapa hal juga mengalami kesulitan di beberapa tempat," ujarnya dilansir dari market.bisnis.com Senin, 14 Oktober 2019 lalu.

Berdasarkan keterangan dari seorang pengamat BUMN di atas membuktikan bahwa masih banyak PR BUMN yang harus diselesaikan, terutama di tiga BUMN yang masih mengalami kerugian.

Namun meskipun demikian, hal itu tak menjadi kekhawatiran lagi bagi rakyat Indonesia. Sebab, menteri BUMN yang baru saja dilantik merupakan seorang pakar pengusaha yang memiliki prestasi dan integritas yang terpercaya.

Jadi, dalam hal urusan mendirikan atau mengembangkan usaha bisa dibilang Erick Thohirlah pawangnya. Dan telah diketahui juga bahwa Kementerian BUMN merupakan bidang pendirian atau pengembangan suatu usaha miliki negara. Hal ini sangat erat kaitannya antara pengusaha dan bidang usaha. Maka cukup bisa dipastikan Erick Thohir akan mampu menjawab semua persoalan-persoalan masalah BUMN yang masih belum terselesaikan hingga akhir ini.

Harapan dan do'a kami, semoga Erick Thohir menjadi menteri yang amanah dan tugas mulia yang diembannya (BUMN) menjadi lebih maju sehingga kesejahteraan bangsa dan negara dapat terwujud seperti yang telah dicita-citakan. Amin.

Sumber: kepogaul.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun