Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Bunga Pertiwi, Sutopo Purwo Nugroho

7 Juli 2019   21:18 Diperbarui: 7 Juli 2019   21:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutopo Purwo Nugroho. detiknews.com

Tepat pukul 02.00 waktu Guangzhou/pukul 01.00 WIB. Hari ini, 07 July 2019. Indonesia berduka dengan meninggalnya seorang tokoh negarawan Sutopo Purwo Nugroho yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kabar duka ini, dideklamasi oleh seorang istri tercintannya Retno, saat menemani Sutopo sepanjang menjalani perawatan kanker di Guangzhou, China.

"Betul mas, sudah enggak ada. Mohon dimaafkan ya". Ujar Retno seraya tersedu-sedu.

Secara medis penyebab meninggalnya Sutupo karena penyakit kanker yang selama ini telah dideritanya. Meski perawatan demi perawatan telah ia lalui di beberapa rumah sakit ternama. Namun hal itu tak membuatnya survive untuk tetap mendedikasikan diri pada bangsa dan negara.

Kepulangan sang pelopor populer Indonesia ini, tentu merupakan duka yang paling mendalam bagi bangsa ini. Sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang mengucapkan belasungkawa, baik dari dunia maya mau pun dunia nyata.

Dalam hal ini, tak ada kata yang paling berkesan untuknya, melainkan lantunan do'a dalam suratan "Innalillahiwainnailaihirojiun Sutopo Purwo Nugroho. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT". Amin

Semasa hidupnya, Sutopo dikenal sebagai pribadi yang ulet dan rajin, serta giat dalam menyampaikan informasi terkait kebencanaan alam kepada masyarakat. 

Sejak dari kecil, Sutopo memang sudah terkenal dengan berbagai prestasinya, dari meraih peringkat kejuaraan sekolah, hingga lulusan cumlaude di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Tak heran, jika sosok Sutupo ini dipercaya oleh pemerintah menjadi bagian dari pelopor pembangunan bangsa dan negara, hingga akhir hembusan nafas terakhirnya.

Sosok Sutopo akan terus menjadi teladan bagi anak bangsa, hingga sampai terbitnya matahari dari sebelah barat (Kiamat). Ke depan negeri ini akan terus melahirkan Sutopo-Sutopo berikutnya.

Ucapan terkahir kami untuk Sutopo dan keluarganya, selamat jalan Sutopo dan semoga Allah melimpahkan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun