Mohon tunggu...
Idris Hasibuan
Idris Hasibuan Mohon Tunggu... Akuntan - https://olret.id

Menjelajahi Indonesia Dengan Hati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pendakian Gunung Prau, dari Gerimis sampai Lautan Awan

13 Desember 2021   21:40 Diperbarui: 13 Desember 2021   21:47 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kamu pecinta lautan awan, tentu saja Gunung Prau menjadi salah satu gunung yang harus kamu cumbui. Katanya, Gunung ini menjadi salah satu gunung dengan pemandangan yang menakjubkan. Bahkan dari puncak gunung prau, kamu bisa melihat dengan jelas, gagahnya gunung sindoro, sumbing dan merbabu.

Namun semua itu tergantung keberuntungan juga. Karena meski di musim kemarau, bisa saja gunung prau tak bersahabat karena hanya akan memberikan pemandangan berupa kabut tebal dan badai. Tapi kali, aku dan yang lainnya sangat beruntung. Ternyata gunung prau membayar tuntas rasa lelah kami dari Jakarta sampai dengan Wonosobo.

Sebenarnya pendakian ini memang sangat direncakanan. Meski was-was juga selalu menghampiri, karena saat ini memang sedang musim hujan. Apalagi pendakian di musim hujan tentu saja berbeda dengan musim kemarau. Jalanan yang licin sampai dengan kedinginan di terjang hujan menjadi hal yang sangat mungkin.

Begitu juga dengan kami, dari basecamp sampai dengan pos 3 semua berjalan lancar dengan pemandangan yang menakjubkan. Setelah rasa lelah yang sangat, melalui jalanan yang cukup licin, anak tangga dari bebatuan yang terususun rapi sampai dengan beban di keril. Semua dibayar tuntas dengan sabahat perjalanan yang asyik dan saling membantu.

Sehingga akhirnya hal yang tak diharapkan datang. Hujan dengan intensitas sedang kembali menerpa. Kami pun masih harus berjalan dibawah rintikan hujan, kabut yang mulai tebal dan hembusan angin kini semakin mantap menusuk dari jas hujan dan jaket yang kami pakai.

Saling menguatkan dan berdoa pun menjadi iringan perjalnanan ini. Sehingga akhirnya, tak terasa kami pun sampai di puncak sekitar jam 2 siang. Lalu kami pun mendirikan tenda dan kemudian istirahat sambil mengobrol santai. Tapi sayangnya, hujan masih saja tak enggan berhenti.

Setelah makan sore, kami pun akhirnya tetap berada di dalam tenda dan mengobrol dengan teman tenda masing-masing. Tak terasa kami pun lelap dalam sunyi malam,dibawah rintikan hujan dan pepohonan di camp area. 

Tak terasa pagi pun mulai datang, sang mentari masih enggan memberikan semangat. Hanya kabut yang semakin tebal yang menjadi pemandangan. Sehingga akhirnya, setelah 1 jam menanti, lautan awan yang ditunggu pun datang menghampiri. Matahari bersinar dengan semangat dan tentu saja semua gunung lainnya dengan gagah menampakkan puncaknya masing-masing.

Untuk perjalanan dan pemandangan yang menakjubkan ini. Kamu bisa menonton vidio perjalanan kami ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun