Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Distraksi Media Sosial di Kelas: Strategi untuk Guru dan Siswa

14 Januari 2025   15:32 Diperbarui: 14 Januari 2025   15:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Guru Mengajar di Kelas. (Sumber: m.jpnn.com)

Di sisi lain, penting untuk melibatkan siswa dalam mengelola gangguan. Meningkatkan kesadaran tentang dampak media sosial terhadap kemampuan belajar mereka merupakan langkah awal yang penting. Guru dapat membantu dengan memberikan pendidikan tentang manajemen waktu dan strategi untuk mengurangi interupsi.

Salah satu strategi efektif yang dapat digunakan siswa adalah metode "pemblokiran waktu", di mana mereka merencanakan waktu belajar dan istirahat. Pendekatan ini memungkinkan mereka menyisihkan momen-momen tertentu untuk mengecek media sosial tanpa mengganggu fokus belajar mereka.

Selain itu, siswa harus menyadari pentingnya mengembangkan kebiasaan digital yang sehat. Mengatur ponsel mereka ke mode "jangan ganggu" selama kelas atau menggunakan aplikasi manajemen waktu dapat menjadi langkah sederhana namun efektif.

Kolaborasi untuk Menciptakan Solusi

Masalah gangguan media sosial di kelas tidak dapat diselesaikan sendirian. Kolaborasi antara guru, siswa bahkan orang tua sangat diperlukan untuk menumbuhkan lingkungan belajar yang kondusif. Misalnya, orang tua dapat membantu dengan memastikan anak mereka memahami batasan penggunaan media sosial di rumah.

Sekolah juga dapat berkontribusi dengan menawarkan pelatihan literasi digital bagi siswa dan guru. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi, semua orang dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini dengan cara yang konstruktif.

Memanfaatkan Media Sosial sebagai Alat Edukasi

Daripada melawan media sosial, mungkin inilah saatnya untuk menjadikannya sebagai alat pendidikan. Platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok bisa menjadi media pembelajaran yang kreatif. Misalnya, guru dapat mendorong siswa untuk membuat konten pendidikan atau presentasi video pendek sebagai tugas.

Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa memahami materi kursus tetapi juga memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan digital yang penting untuk masa depan mereka. Ketika media sosial digunakan secara positif, gangguan dapat dikurangi sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik.

Mencari Solusi Bersama

Gangguan media sosial di kelas merupakan tantangan nyata, namun ada solusinya. Dengan pendekatan yang bijaksana dan kolaborasi dari semua orang yang terlibat, media sosial dapat diubah dari sebuah hambatan menjadi alat pembelajaran yang mendukung. Guru dan siswa secara bersama-sama mempunyai potensi untuk menciptakan lingkungan kelas yang tidak hanya fokus tetapi juga relevan dengan tuntutan era digital. Itu semua tergantung pada bagaimana kita memilih untuk berinteraksi dengan teknologi: sebagai musuh atau sebagai teman yang menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun