Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Stigma Buruk tentang Gagal Usaha, Apakah Ini Mematikan Jiwa Wirausaha?

18 Desember 2024   14:49 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:09 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Karyawan di Kantor (Sumber: Pixabay/Jcomb)

Dalam masyarakat kita, kegagalan bisnis sering kali dipandang sebagai sumber rasa malu. Ketika seseorang menghadapi kebangkrutan atau usahanya gagal, reaksinya seringkali negatif. 

Orang cenderung menghakimi, mempertanyakan kemampuan, atau bahkan mencemooh kegagalan.

Stigma negatif ini menjadi salah satu kendala terbesar dalam membina ekosistem kewirausahaan yang sehat dan berkembang. 

Namun, apakah stigma tersebut benar-benar merugikan jiwa wirausaha seseorang? Atau adakah cara untuk mengubah pola pikir kolektif ini agar lebih mendukung mereka yang mengambil risiko?

Mengapa Stigma Buruk Tentang Kegagalan Usaha Begitu Kuat?

Dalam budaya kita, kesuksesan sering kali diukur dari hasil akhir, bukan dari perjalanan atau upaya yang dilakukan. Akibatnya, kegagalan dalam upaya dipandang sebagai tanda kelemahan atau kurangnya keterampilan. 

Persepsi ini diperkuat dengan tekanan masyarakat untuk selalu tampil "sukses" di mata orang lain. Kehilangan modal, pelanggan, atau reputasi sering kali dipandang sebagai hal yang memalukan daripada pengalaman belajar yang berharga.

Media sosial memperkuat stigma ini. Di dunia maya, kita kerap menjumpai kisah sukses yang terkesan tanpa cela, namun menyembunyikan perjuangan di balik layar. 

Ketika kegagalan terjadi, dampaknya bisa dirasakan semakin besar karena rasa malu yang muncul akibat ekspektasi yang tinggi, baik dari diri sendiri maupun orang lain.

Dampaknya terhadap Jiwa Wirausaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun