Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ketidakadilan dalam Penegakan Hukum: Mengapa yang Kecil Selalu Dikalahkan?

13 Desember 2024   17:23 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, media merupakan instrumen vital untuk menyadarkan masyarakat akan kesenjangan yang terjadi. Banyaknya kasus ketidakadilan yang menarik banyak perhatian dan tekanan untuk mendapatkan penyelesaian yang adil, semua berkat sorotan media. Di era digital ini, masyarakat mempunyai peluang untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana advokasi dan pengawasan penegakan hukum.

Mengubah Paradigma dan Membangun Harapan

Mengatasi ketidakadilan dalam penegakan hukum merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan solusi jangka panjang. Namun, masih ada harapan. Salah satu cara efektif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengubah pola pikir kita mengenai hukum dan keadilan.

Peran hukum harus melampaui hukuman dan mencakup rehabilitasi. Ketika kita menghukum anak-anak yang melakukan pelanggaran tanpa mempertimbangkan situasi sosial atau ekonomi mereka, kita kehilangan kesempatan untuk membangun komunitas yang lebih inklusif. Penegakan hukum harus mengarah pada keadilan yang nyata, bukan sekedar keadilan yang kasat mata.

Selain itu, penguatan kelembagaan hukum juga memegang peranan penting. Penegakan hukum harus bebas dari campur tangan politik dan tekanan pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini tidak hanya membutuhkan reformasi kelembagaan tetapi juga integritas pribadi para pelaku di lapangan. Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas sangatlah penting.

Peran Kita dalam Menuntut Keadilan

Sebagai anggota masyarakat, kita mempunyai tanggung jawab penting untuk menegakkan keadilan. Kita harus berupaya meningkatkan kesadaran hukum di seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya di kalangan elite. Ketika setiap individu mendapat informasi tentang hak-haknya, mereka akan menemukan kekuatan untuk menegakkan keadilan, meskipun terdapat ketidaksempurnaan dalam sistem yang ada.

Era digital memberdayakan kita untuk bersuara melawan ketidakadilan dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Media sosial adalah alat yang ampuh untuk memobilisasi dukungan dan meminta pertanggungjawaban pihak berwenang. Namun, kita harus melakukan pendekatan terhadap penggunaannya secara bertanggung jawab untuk memastikan kita tidak secara tidak sengaja menciptakan ketidakadilan baru, seperti persidangan di depan umum.

Kesimpulan

Ketidakadilan dalam sistem hukum merupakan tantangan yang signifikan dan kompleks. Namun hal ini tidak boleh membuat kita patah semangat. Dengan mereformasi kerangka hukum, memperkuat institusi penegakan hukum, dan mendorong keterlibatan aktif masyarakat, kita dapat mengatasi ketidakseimbangan ini. Hukum harus menjadi tameng bagi semua orang, bukan menjadi senjata melawan pihak yang lemah. Hanya dengan cara inilah kita dapat mencapai keadilan sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun