Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Polemik Penegakan Hukum di Indonesia: Keadilan atau Kepentingan?

13 Desember 2024   16:09 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Hukum bagi Generasi Muda

Untuk memperbaiki keadaan ini, penting untuk menanamkan pendidikan hukum sejak dini. Generasi muda harus menyadari bahwa hukum bukan sekedar dokumen kaku, namun merupakan bagian penting dalam kehidupan yang harus dilaksanakan secara hati-hati. Literasi hukum dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang secara kritis mengevaluasi kerangka hukum dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara.

Pentingnya pendidikan ini terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan generasi profesional penegak hukum yang lebih berintegritas. Ketika calon hakim, jaksa, dan polisi dilandasi oleh nilai keadilan yang kuat dan rasa tanggung jawab yang tinggi, maka sistem hukum akan lebih siap menjalankan fungsi pentingnya di masa depan.

Harapan untuk Sistem Hukum yang Lebih Baik

Meski banyak tantangan dalam penegakan hukum di Indonesia, harapan akan perubahan masih ada. Banyak kelompok, termasuk masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan media independen, bekerja keras untuk mengadvokasi reformasi hukum. Inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap penegakan hukum, memperbaiki peraturan, dan meningkatkan transparansi dapat menjadi langkah kunci menuju pembentukan sistem hukum yang lebih adil.

Kesimpulannya, undang-undang harus selaras dengan tujuan utamanya: membela kepentingan publik dan menjamin keadilan bagi semua orang. Jika menyimpang dari tujuan tersebut, hal ini dapat berubah menjadi mekanisme kekuasaan yang memperkuat ketimpangan. Mari kita tetap optimis, dan tentunya berkolaborasi, untuk membentuk sistem hukum yang lebih dari sekedar simbol, namun menjadi penjaga keadilan sejati dalam masyarakat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun