Dampak keputusan anggaran sangat nyata dan dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti melalui subsidi energi, layanan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
Kurangnya partisipasi masyarakat akan membuka peluang terjadinya penyimpangan. Tanpa pengawasan publik terhadap pengeluaran anggaran, risiko korupsi dan pemborosan akan meningkat.Â
Transparansi bukan hanya sekedar memiliki informasi; namun juga bagaimana masyarakat menggunakan informasi tersebut untuk menjaga akuntabilitas pemerintah.
Teknologi sebagai Kunci
Di dunia digital saat ini, teknologi menawarkan peluang besar untuk mempersempit kesenjangan informasi. Platform dan aplikasi seluler yang berpusat pada data dapat menyampaikan informasi anggaran dalam format yang lebih interaktif dan visual.Â
Menggunakan infografis, diagram alur, dan laporan singkat adalah pendekatan yang jauh lebih efektif untuk berbagi data keuangan dibandingkan dokumen panjang yang berisi jargon rumit.
Selain itu, media sosial juga menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan memanfaatkan kampanye online, pemerintah dapat membangkitkan minat masyarakat terhadap APBN.Â
Jadi dengan sentuhan kreatif, transparansi anggaran dapat diubah dari isu yang monoton menjadi sesuatu yang menarik dan relevan.
Tantangan dan Risiko
Upaya untuk mencapai transparansi patut dipuji, namun ada risiko yang harus diakui. Tidak semua informasi anggaran dapat dibagikan secara bebas kepada masyarakat tanpa konsekuensi.Â
Misalnya, rincian mengenai keamanan nasional atau rencana ekonomi tertentu dapat menimbulkan masalah jika jatuh ke tangan pihak yang mungkin menyalahgunakannya.