Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ekonomi Global yang Terbelah: Apa Penyebab Utama dari Ketimpangan Ekonomi Global?

7 Desember 2024   17:03 Diperbarui: 7 Desember 2024   17:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Uang Koin dan Tanaman (Sumber: Freepik/ijeab)

Keadaan perekonomian global saat ini menunjukkan kesenjangan yang semakin besar, dengan adanya kesenjangan yang jelas antara negara-negara kaya dan negara-negara yang sedang berjuang. Meskipun globalisasi menjanjikan dunia yang lebih bersatu dan sejahtera, pada kenyataannya kita melihat kesenjangan yang semakin besar. Negara-negara maju berkembang dengan pertumbuhan yang konsisten, sementara negara-negara berkembang menghadapi tantangan seperti kemiskinan, meningkatnya utang, dan kerusuhan politik. Apa yang menyebabkan kesenjangan ini? Apa alasan di balik kesenjangan ekonomi global yang begitu besar? Mari kita lihat lebih dekat.

Globalisasi yang Menguntungkan Sejumlah Pihak

Sejak akhir abad ke-20, globalisasi telah dianggap sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Meskipun hal ini telah membawa banyak kemajuan, namun juga memberikan dampak yang cukup negatif. Permasalahan utamanya adalah semakin lebarnya kesenjangan antar negara. Negara-negara dengan perekonomian yang kuat cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan perekonomian global yang terintegrasi, sementara negara-negara berkembang sering menghadapi tantangan dalam mengimbanginya.

Perusahaan-perusahaan dengan kehadiran global sering kali mengalihkan operasi manufaktur mereka ke negara-negara dengan upah tenaga kerja yang lebih rendah. Meskipun hal ini dapat menciptakan lapangan kerja di negara-negara berkembang, keuntungan yang signifikan sering kali dipulangkan ke negara asal perusahaan, sehingga memperlebar kesenjangan ekonomi antara negara kaya dan miskin. Akibatnya, negara-negara berkembang biasanya hanya menerima sebagian kecil dari keseluruhan manfaat ekonomi.

Teknologi: Kunci Bagi Negara Maju, Tantangan Bagi Negara Berkembang

Kemajuan teknologi menjadi faktor kunci kesenjangan ekonomi yang terjadi di seluruh dunia. Negara-negara yang lebih maju memiliki akses lebih besar terhadap teknologi canggih, sehingga memungkinkan mereka mempercepat pertumbuhan melalui inovasi dan otomatisasi. Di sisi lain, negara-negara berkembang seringkali kesulitan mengakses teknologi tersebut sehingga dapat menghambat kemajuan perekonomiannya. Banyak dari negara-negara tersebut masih mengalami kesenjangan besar dalam infrastruktur teknologi, pendidikan, dan pelatihan yang diperlukan untuk persaingan pasar global.

Kemajuan teknologi berkontribusi terhadap meningkatnya ketimpangan di pasar tenaga kerja. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi, didorong oleh teknologi baru, biasanya terdapat di negara maju. Sementara itu, negara-negara berkembang seringkali mempunyai pilihan terbatas, hanya menawarkan pekerjaan berketerampilan rendah, sehingga menghambat kemajuan ekonomi mereka. Situasi ini mencerminkan bentuk ketimpangan struktural yang sulit diatasi tanpa investasi besar di bidang pendidikan dan pelatihan.

Ketergantungan pada Utang dan Ketidakstabilan Ekonomi

Selain itu, beberapa negara berkembang juga terjebak dalam siklus utang. Pinjaman dari organisasi terkemuka seperti IMF dan Bank Dunia sering kali mempunyai persyaratan yang sulit. Kondisi ini biasanya mengakibatkan pemotongan anggaran di bidang-bidang penting seperti kesehatan dan pendidikan, serta pajak yang lebih tinggi bagi masyarakat. Akibatnya, meskipun negara-negara tersebut menerima bantuan keuangan, mereka seringkali mengalami krisis ekonomi yang lebih parah.

Meningkatnya tingkat utang tidak hanya membebani kesejahteraan sosial dan ekonomi; Hal ini juga meningkatkan ketergantungan negara-negara berkembang terhadap negara-negara kaya. Negara-negara ini sering kali harus menyesuaikan diri dengan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan pemberi pinjaman, sehingga membatasi kapasitas mereka untuk memajukan pembangunan ekonomi mereka sendiri.

Dampak Perubahan Iklim dan Sumber Daya Alam

Perubahan iklim merupakan kontributor utama peningkatan kesenjangan ekonomi di seluruh dunia. Negara-negara maju, yang bertanggung jawab atas sebagian besar emisi karbon global, berada dalam posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Mereka memiliki teknologi, infrastruktur dan pendanaan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap dampaknya.

Banyak negara berkembang yang sangat rentan terhadap perubahan iklim sering kali kekurangan sumber daya yang memadai. Misalnya, negara-negara di Afrika Sub-Sahara dan kawasan Asia-Pasifik berisiko mengalami bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai. Bencana seperti ini dapat menghancurkan infrastruktur dan pertanian, menyebabkan dampak ekonomi yang signifikan dan semakin menjerumuskan negara-negara ke dalam kemiskinan.

Apa Solusinya?

Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, kita memerlukan perubahan yang lebih mendalam dan holistik dalam pendekatan kita terhadap perekonomian global. Pemerintah di negara maju harus lebih bertanggung jawab atas dampak tindakannya terhadap negara berkembang, khususnya terkait perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sistem perdagangan yang adil dan perlunya pemberdayaan ekonomi yang lebih adil di seluruh dunia.

Untuk membantu mengurangi kesenjangan, perusahaan multinasional harus secara aktif terlibat dalam praktik yang bermanfaat bagi perekonomian negara tempat mereka beroperasi, dan tidak hanya berfokus pada keuntungan. Industri teknologi harus berupaya menuju inklusivitas, memungkinkan negara-negara berkembang untuk berpartisipasi dalam lanskap digital global.

Tantangan ketimpangan ekonomi global bukanlah tantangan yang bisa diatasi dengan perbaikan cepat. Ini adalah masalah struktural yang memerlukan kerja sama dan komitmen internasional untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan seimbang. Namun, dengan strategi yang tepat, kita mungkin mulai melihat adanya pergeseran menuju perekonomian global yang lebih inklusif dan adil bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun