Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketer/Content Writer

Menghidupkan tulisan dengan gaya santai namun informatif. Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tantangan Pelayanan Kesehatan di Daerah Terpencil: Mencari Solusi di Tengah Hambatan

30 November 2024   11:32 Diperbarui: 30 November 2024   12:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Layanan Kesehatan di Darah Terpencil. (Sumber: tajdid.id/Aisyah Misza Nurcholis)

Hak atas layanan kesehatan yang memadai merupakan hal mendasar bagi setiap orang, namun kenyataannya, daerah-daerah terpencil seringkali kekurangan akses terhadap layanan kesehatan tersebut. Di daerah-daerah terpencil di Indonesia, dimana infrastruktur tidak memadai dan jumlah tenaga kesehatan profesional terbatas, tantangan besar pun muncul. Apa dampak situasi ini terhadap penduduk setempat, dan tindakan apa yang dapat diambil untuk mengatasinya?

Infrastruktur yang Terbatas dan Aksesibilitas yang Sulit

Salah satu masalah utama yang mempengaruhi layanan kesehatan di lokasi terpencil adalah kurangnya infrastruktur. Banyak desa atau daerah terpencil tidak mempunyai jalan yang layak atau pilihan transportasi yang memadai. Situasi ini memaksa warga untuk melakukan perjalanan jauh, termasuk perjalanan dengan air atau hiking, untuk mencapai layanan kesehatan penting.

Bayangkan seorang wanita hamil yang membutuhkan pertolongan medis segera, namun dia harus menunggu berjam-jam hingga ambulans tiba kalau ada ambulans yang datang. Dalam situasi mendesak ini, nyawa bisa terancam. Kurangnya aksesibilitas juga berdampak pada distribusi obat-obatan dan peralatan medis, sehingga pasien tidak selalu mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Kekurangan Tenaga Kesehatan yang Terlatih

Permasalahan penting lainnya adalah kelangkaan tenaga kesehatan, khususnya dokter dan spesialis. Banyak tenaga kesehatan yang ragu untuk mengambil posisi di daerah terpencil karena kekhawatiran akan kenyamanan, keterbatasan fasilitas, dan keraguan terhadap insentif. Akibatnya, warga di komunitas terpencil ini seringkali bergantung pada petugas kesehatan yang mungkin tidak memiliki pelatihan lengkap atau harus melakukan perjalanan jauh untuk mencapai dokter spesialis.

Program seperti Nusantara Sehat berupaya menempatkan tenaga kesehatan di lokasi terpencil, namun tantangannya masih tetap ada. Setelah menyelesaikan tugasnya, banyak petugas kesehatan yang kembali ke kota sehingga mengakibatkan terganggunya pemberian layanan kesehatan.

Budaya dan Pendidikan yang Memengaruhi Pemahaman Kesehatan

Di daerah terpencil, pengaruh budaya sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan. Banyak komunitas lokal yang masih menyukai pengobatan tradisional karena aksesibilitasnya dan keselarasan dengan kepercayaan mereka. Sayangnya, kurangnya pendidikan kesehatan seringkali menyebabkan masyarakat tidak sadar akan pentingnya upaya pencegahan dan pengobatan modern terhadap penyakit tertentu.

Sebagai gambaran, angka imunisasi di daerah terpencil tertentu masih rendah akibat ketakutan dan stigma yang tidak berdasar terhadap vaksinasi. Tidak adanya pendidikan yang memadai memungkinkan masih adanya mitos dan misinformasi, yang pada akhirnya menghambat inisiatif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun