Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketer/Content Writer

Menghidupkan tulisan dengan gaya santai namun informatif. Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Surat dari Penghuni Sebelumnya

14 November 2024   11:31 Diperbarui: 14 November 2024   11:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: Berdiri sendiri didepan rumah tua. (sumber gambar: www.Pixabay.com)

Dengan ragu Clara melipat surat itu dan memasukkannya kembali ke dalam amplop. Ia mencoba menjernihkan pikirannya dengan merapikan kamarnya dan meluangkan waktu sejenak untuk bersantai. Setelah beberapa jam sibuk, ia merasa lelah dan memutuskan untuk tidur.

Pukul dua dini hari, Clara tiba-tiba terbangun. Rasa dingin yang tidak biasa memenuhi udara. Dia membungkus dirinya dengan selimut, berharap bisa menghilangkan rasa dingin. Saat itu, dia mendengar suara samar datang dari dapur---bisikan yang terdengar jelas di keheningan malam.

Clara...

Suara itu sepertinya sampai padanya. Clara kaget, jantungnya berdebar kencang. "Itu hanya imajinasiku yang sedang mempermainkan," bisiknya sambil memejamkan mata untuk meyakinkan dirinya sendiri. Namun suara itu terdengar lagi, lebih jelas dan lebih mendesak.

"Clara... aku membutuhkanmu."

Merasa takut, dia melompat dari tempat tidur dan menyalakan semua lampu di apartemennya. Matanya terfokus pada dapur, sumber suara. Tidak ada seorang pun di sana, hanya peralatan dapur biasa.

Tangan Clara gemetar meraih ponselnya untuk menelpon sahabatnya Siska, namun panggilan itu tak tersambung. Tiba-tiba, ponselnya kehilangan sinyal. "Ini tidak mungkin terjadi," bisiknya, merasakan gelombang kepanikan melanda dirinya. Ketika dia berbalik untuk kembali ke kamarnya, dia melihat sebuah lemari kayu di sudut. Pintunya sedikit terbuka, padahal dia sudah memastikan menutupnya rapat-rapat.

Ketakutan melanda dirinya, tapi Clara merasakan tarikan yang tak bisa dijelaskan ke arah lemari. Dengan hati-hati, dia membuka pintu dan menemukan sesuatu yang aneh di dalamnya---sebuah buku catatan usang. Nama di sampulnya sama dengan nama di surat yang diterimanya: Penghuni Sebelumnya.

Clara membuka halaman pertama dan melihat tulisan tangan yang tidak teratur, seolah ditulis dengan tergesa-gesa.

"Hari 1: Saya mulai mendengar suara-suara dari dapur, hampir seperti bisikan."

"Hari ke-5: Saya yakin ada sesuatu di sini. Setiap malam, suaranya semakin dekat, dan saya merasa seperti sedang diawasi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun