Mohon tunggu...
Ido Simorangkir
Ido Simorangkir Mohon Tunggu... -

Sometimes death seems better than the migraine in my head

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa yang Sebenarnya Kita Cari dalam "Pendidikan"?

13 September 2016   10:09 Diperbarui: 13 September 2016   10:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan? yap. menurut wikipedia, definisi pendidikan adalah "pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian." Jelas, mungkin apa yang masuk dalam benak sebagian besar orang begitu mendengar kata pendidikan adalah "sekolah".

Sebagian besar orang masih berpikir bahwa tempat mendapat pendidikan hanyalah di sekolah. tapi, mari kita telaah lebih banyak dari apa yang kita lihat selama ini dalam kehidupan nyata anak-anak dan pemuda-pemuda yang sedang bersekolah. Dengan semakin ketatnya persaingan di dunia kerja, para generasi muda ini sering kali menjalani "pendidikan" penuh dengan rasa takut dan tekanan yang tiada henti. contohnya seperti ini :

1. Mulai Bersekolah : Masuk TK

    Yaa mungkin anak2 seusia TK ini tidak terlalu memikirkan masa depan dan masih lebih sering bermain jadi kita bisa lihat mreka masih tampak sering       tertawa di sekolah tanpa takut apapun.

2. SD

     Dari kelas 1 SD anak2 sudah kenal dengan yang namanya "tidak naik kelas" dan kebanyakan orang tua dan wali kelas mereka akan mengatakan: "jangan sampai kalian tidak naik kelas!" Sehingga terekamlah kalimat tersebut dalam pikiran anak2 bahwa "tidak naik kelas = tidak sukses". maka, ketakutan pertama dalam sekolah adalah TAKUT TIDAK NAIK KELAS.

     Mulai duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD. Tugas2 demi mengejar nilai rapot semakin menumpuk dan kalau tidak mengerjakan PR dimarahi guru, makan ketakutan kedua dalam sekolah adalah TAKUT DIMARAHI DAN DIHUKUM GURU. 

     Anak2 sebentar lagi akan lulus dan mulai mengenal istilah "SMP Favorit" dmana memang pendidikan Indonesia belum merata kualitasnya sehingga kebanyakan anak akan bersekolah di tempat yang jauh. Masalah? tidak. Yang penting "Favorit". Yap. ketakutan selanjutnya adalah TAKUT TIDAK KETERIMA DI SMP FAVORIT, TAKUT TIDAK LULUS UN. 

3. SMP

    Di SMP Anak akan mulai membayangkan masa depan dan pekerjaannya nanti. dan tentunya mereka akan menargetkan SMA terbaik untuk bersekolah nanti demi edukasi yang terbaik pula. Ketakutan yang sudah menjadi sahabat mereka sejak SD pun datang lagi. TAKUT DIMARAHI GURU dan TAKUT TIDAK KETERIMA DI SMA FAVORIT, TAKUT TIDAK LULUS UN.

4. SMA

    Remaja SMA tentu sudah tidak membayangkan masa depan, tetapi sudah merencanakan apa yang akan mereka lakukan dan pekerjaan apa yang ingin mereka ambil nantinya. tetapi apa yang mereka pikirkan dalam benak mereka tentang pekerjaan? apakah tentang melakukan sesuatu yang mereka suka dan berkarya dalam bidang yang mereka ahli? tidak. pola pikir mereka sudah terbentuk bahwa tujuan utama bekerja itu untuk UANG. Bukan untuk berkarya. Karena bahkan dari dulu saja mereka sudah diajarkan untuk belajar supaya dapat nilai ulangan yang bagus bukan supaya dapat ilmu dan lulus UN dengan nilai tinggi.

    Kita bisa lihat bahwa betapa sempitnya pemikiran Remaja saat SMA tentang jurusan dan pekerjaan maka kalau kalian menanyai beberapa anak SMA tentang jurusan yang akan mereka ambil pasti sebagian besar menjawab seperti ini:

    - Anak IPS : Hukum, Akuntansi, Manajemen, Psikologi, Hubungan Internasional

    - Anak IPA : Kedokteran, Teknik, (Kalo ditanya teknik apa juga jawabannya gk jauh2: Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Elektro, Teknik Seribu     Bayangan(?))

Universitas pilihan juga pasti jawaban gk jauh2 dari : UIh, ITeBeh, UGeeM, dkk.

Alasan milih jurusan itu? jawabannya paling :"prospek kerja tinggi, prospek kerja bagus, gajinya gede, dll. (inget, yang pengen jadi dokter tujuan utamanya mengabdi bukan menghasilkan uang sebanyak mungkin, kalo mau yg tujuan utamanya dapet profit jadi pengusaha aja. jangan berkedok pengabdi kalo cuman pengen nyari ladang duit.)

Jadi ya ketakutan anak SMA apa? gk jauh kayak sebelumnya: TAKUT DIMARAHIN GURU, TAKUT GK DAPET PTN FAVORIT (PADAHAL UNIV MASIH BANYAK DI INDONESIA, JURUSAN JUGA MASIH BANYAK), TAKUT TIDAK LULUS UN.

5. Kuliah

    Masih ada lagi? ya. TAKUT NILAI IP RENDAH. TAKUT GAK LULUS UJIAN INI ITU. PAS LULUS TAKUT GK DAPET PEKERJAAN. (padahal masuk universitasnya udah susah = masuk susah, belajar susah, lulus susah, cari kerja susah, cari duit susah, cari jodoh susah(?) idup tetep susah)

Ya kurang lebih begitulah gambaran yang dialami anak yang dalam masa pendidikan sekarang. begitu lulus dan Jadi sarjana apakah mereka pasti sukses dan bahagia? tidak. kalau pun sudah bekerja, hari2 mreka juga akan diisi dengan: TAKUT TELAT SAMPAI KANTOR, TAKUT MACET, NUNGGUIN HARI GAJIAN.

Ingat, pendidikan adalah proses seumur hidup, bukan hanya sekolah. saat anda kecil dan belajar sopan santun pun sudah termasuk pendidikan. jadi jangan berpikir bahwa gagal di sekolah = gagal sukses.

Jadi gimana? apakah sekolah adalah sesuatu yang salah? TIDAK. semua orang tetap harus sekolah dan mencari ilmu, tetapi pola pikir orang lah yang harus dirubah. untuk apa anda bersekolah? apa tujuannya? karena masuk di institusi pendidikan favorit bukan berarti anda pasti sukses. dapet nilai tertinggi anda tidak pasti sukses. melainkan apa yang ingin anda lakukan sebenarnya? apa tujuan anda mendapatkan ilmu tersebut? pakailah untuk berkarya dan berguna untuk orang lain maka anda akan dapat imbalan yang pantas.

Kembali ke pertanyaan pertama. "Apa yang kita cari dalam "pendidikan"?" pendidikan yang dimaksud di judul ini adalah pendidikan di sekolah yang masih melekat di sebagian besar pikiran orang Indonesia. apa yang kita cari? sehingga begitu berbondong2 kita rebutan masuk di sekolah favorit yang sama, masuk di universitas yang sama? Apa yang akan kita dapatkan? Menurut anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun