Terbenamnya sinar matahari sore hari merupakan panorama indah bagai lukisan di atas kanvas kehidupan. Nyiur angin laut sore hari menambah syahdu penorama menjelang petang. Pelepah pohon kelapa yang jatuh di pinggir pantai, seringkali menjadi hunian kepiting dan udang serta berbagai jenis ikan laut lain.
Bila malam menjelang, berbagai bintang di langit berwarna warni laksana lampu raksasa. Seperti suasana kampung di zaman dahulu, dimana kemurnian ekologi membuat langit malam penuh bintang.
 Peris itulah suasana malam di pulau Hinako. Meski supplai listrik PLN (perusahaan listrik negaa) belum mengaliri pulau, namun limpahan cahaya bintang dan bulan seolah menyirami alam.
 Sementara di lorong jalan, terlihat nelayan berangkat ke laut mencari ikan, kepiting, lobster, dsb. Mereka kembali ke rumah saat pagi menjelang dengan keranda penuh hasil laut.  Â
Terbukti, panel surya di pulau hampir dua tahun macet. Sebabnya, pemakaian setiap rumah tangga melebihi aturan pemakaian. Hingga kini belum ada inisaitif dari siapa pun untuk memperbaiki. Dulu ada aturan iuran pemakaian panel surya, namun hingga kini tak jelas pengelolannya. Itulah cerita seorang warga kepada penulis.
Hal sama dengan pengelolaan air bersih. Kini sedang musim kering. Kontur tanah yang berbatu membuat pengambilan air melalui pipa pengeboran harus dalam. Sumur-sumur penduduk mengering.Â
Meski begitu di beberapa titik, air masih menyembur deras melalui sumur bor dengan pompa. Terlihat anak-anak dan orang dewasa mengantri mengambil air bersih. Pertanyaanku, kenapa tidak ada inisiatif untuk menyedot air dan ditampung di embung besar, sehingga warga mengambilnya dengan mudah.
Intinya, masyarakat pulau ingin perubahan ke arah hidup lebih baik. Semoga kehadiran inisiatif dari luar (seperti Pesada dan ASPPUK) mempercepat kemajuan pembangunan di sana.Â
Keindahan pulau Hinako sejatinya memberi manfaat banyak orang. Tidak saja bagi wisatawan yang akan hadir menikmati liburan, namun juga penduduk lokal. Terutama tingkat kesejahteraan dan kebahagian warganya dengan nilai-nilai luhur yang baik. Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H