Mohon tunggu...
Idola ZulfiTahesa
Idola ZulfiTahesa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Tetap Stylish! Mahasiswa Farmasi UMM Kembangkan Masker Tie Dye

1 November 2020   18:22 Diperbarui: 1 November 2020   18:40 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jawa Timur mencatat tambahan pasien positif covid-19 sebanyak 223 orang per tanggal 31 Oktober 2020. Dengan demikian, total kasus positif covid-19 mencapai 52.465 orang. Sementara itu, pasien sembuh dari covid-19 bertambah 226 orang di Jawa Timur. Total pasien sembuh dari covid-19 mencapai 46.378 orang. Dari data tersebut kita wajib untuk selalu mematuhi protokol kesehatan agar dapat menekan angka positif covid-19 di Jawa Timur terutama di Kota Malang. 

Di era pandemi ini, masker menjadi kebutuhan masyarakat dalam pencegahan penularan COVID-19. Namun, masih banyak masyarakat yang tidak patuh menggunakan masker karena tidak bermotif sehingga kurang menarik. Hal ini menjadikan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 65 gelombang 12 untuk membuat kreasi masker motif tie dye kekinian yang ditujukan kepada warga kampung suwari RT 002 RW 005 pada hari jumat, 30 oktober 2020. 

Berkat bimbingan Ali Mahmud, S.Pt., M.Pt,  sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dari PMM Kelompok 65 Gelombang 12 dan kreatifitas para anggotanya sehingga dapat tercipta ide pembuatan masker tie dye ini. Masker ikat celup atau tie dye, adalah proses mewarnai masker dengan mencampurkan warna yang beragam agar lebih menarik saat digunakan. 

"Kami berharap dengan pembagian masker tie dye dan handsanitizer ini, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan ketika berada diluar rumah dan tetap bisa modis." tutur Desy salah satu anggota PMM. 

Pembagian masker dan handsanitizer kepada penjual makanan di sekitar Kampung Suwari bertujuan untuk menjaga agar pembeli tidak khawatir akan higienitas produk. Sehingga dapat menekan penyebaran virus corona yang ada di sekitar Kampung Suwari. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun