30 September 1965.Lebih dari setengah abad sudah peristiwa kelam tersebut menjadi masalah yang masih diperdebatkan.
Eksil adalah sebutan bagi orang terpaksa pergi atau tidak dapat kembali ke Indonesia setelah meletusnya Peristiwa 1965 karena berbagai sebab.Tercatat ada lebih dari 1500 eksil yang terdiri dari Mahasiswa dan Diplomat,eksil ini tersebar di negara-negara Eropa Timur,Rusia,Belanda,Jerman hingga Venezuela bahkan Kuba.Setelah Peristiwa 1965,Orde baru Menganggap para Mahasiswa & Diplomat yang sedang berada di negara-negara tertentu merupakan simpatisan komunis.Sarmadji,seorang eksil.Ia mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Tiongkok melalui Departemen Ilmu & Pendidikan.
Ia menjelaskan saat terjadi peristiwa tersebut,ia berada di Tiongkok dan sama sekali tidak tahu.Kemudian ia menyelesaikan sekolahnya dan saat ia ingin kembali ke Indonesia,ternyata paspornya sudah dicabut tidak berlaku.Alhasil,Sarmadji menetap & menyelesaikan pendidikannya di Tiongkok.Setelah 10 tahun hidup dari tunjangan Pemerintah Tiongkok,ia pergi ke Belanda,Pemerintah Belanda membuka pintu karena ia lahir sebelum 27 Desember 1949,yaitu saat Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.
Puluhan tahun tanpa kewarganegaraan,ia akhirnya memutuskan untuk menjadi warga negara Belanda,dengan paspor Belanda pula ia kembali ke Indonesia setelah 36 tahun."Warga negara Belanda,ya itu warga negara tercatat secara hukum.Tapi hati saya tidak,hati saya orang INDONESIA"jelas Sarmadji.ia bahkan masih menyimpan banyak buku bahasa jawa dan pewayangan,termasuk Pakem pedhalangan ringgit purwa karya mangkunegara VII.
Korban yang lain tidak lain adalah anak dari ketua komite central PKI.Ilham Aidit,putra dari Dipa Nusantara Aidit ini baru berusia 6,5 tahun saat peristiwa itu terjadi.Ia menceritakan bahwa malam 30 September,Aidit dijemput oleh Mayor Udara Sujono yang mengatakan bahwa Aidit harus segera datang ke Istana Negara.Aiditpun berangkat juga.Akan tetapi,Aidit sama sekali tidak datang ke Istana,melainkan dibawa ke Lanud Halim Perdanakusumah yang saat itu dikuasai oleh gerakan 30 September.
Menurutnya,Aidit bukan sorang pelaku gerakan yang mengatur  gerakan dengan penuh,Aidit tidak berada dalam sebuah pasukan saat waku-waktu tersebut.Ilham baru dengan mantap menggunakan nama "Aidit" di awal tahun 2000-an.Ia juga sering dihubungi oleh nomor tak dikenal saat masa orde baru yang memerintahkan dirinya untuk tidak macam-macam ataupun mengikuti/membentuk organisasi-organisasi.
Menurut Ketua RPKAD(Resimen Para Komando Angkatan Darat),Sarwo Edhie Wibowo,korban dari penumpasan komunis di Indonesia adalah sebanyak kurang lebih 3.000.000 jiwa,belum lagi korban mental yang dialami oleh para keturunan orang yang "dicap" sebagai PKI.
PKI.Partai berlambang palu-arit yang menorehkan luka dalam sejarah Indonesia.Tahun 1955,PKI keluar sebagai pemenang pemilihan umum diurutan ke-4.Mereka punya banyak tokoh dengan kecerdasan diatas rata-rata.Mereka juga memiliki strategi politik untuk menarik masa,seperti pendekatan melalui kesenian berupa lekra(Lembaga Kesenian Rakyat) yang merupakan organisasi kebudayaan sayap kiri di Indonesia,yang salah satu anggotanya adalah Pramoedya Ananta Toer.Juga pendekatan kepada rakyat kecil,khususnya Buruh dan Tani yang kemudian dibentuklah organisasi BTI(Barisan Tani Indonesia) yang berjuang untuk reformasi tanah hingga meminta dibentuknya angkatan ke-5 untuk membantu konfrontasi dengan Malaysia.
Yang sangat dirugikan atas peristiwa tersebut adalah Soekarno,ia dilengserkan dan kehilangan kepercayaan dari rakyatnya sendiri yang sebelumnya adalah pendukungnya.Dan yang sangat diuntungkan saat itu adalah Soeharto,ia bukan panglima yang diperhitungkan,tetapi karena panglima seniornya telah terbunuh,Soeharto lah yang muncul.Â
Siapa dalang dari peristiwa itu hingga kini belum diketahui jawaban tunggalnya.Letkol Untung? pemimpin Pasukan Cakrabirawa,D.N.Aidit? Pemimpin PKI,atau Soeharto? yang sebenarnya mengetahui akan adanya gerakan tersebut,namun tidak bertindak,atau juga CIA? yang memiliki kepentingan khusus.
Lantas apa latar belakang dari peristiwa tersebut?Apakah kepentingan Ideologi?kepentingan Politik?atau kepentingan negara asing yang berkepentingan?.
1 Oktober 1965,Hari Kesaktian Pancasila ."The song is ended but,the melody lingers on"
Â
Â
Â
Sumber : Kompas TV dengan pengubahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H