Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan Proxy War di Pilkada Jakarta

12 Agustus 2016   13:04 Diperbarui: 12 Agustus 2016   14:02 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar | Newsth.com"][/caption]

Ahok ini mengingatkan aku ke sebuah lagu yang dipopulerkan Repvblik berjudul "Selimut Tetangga". Di lagu ini, terdapat sebuah syair yang berbunyi "mana mungkin selimut tetangga hangati tubuhku dalam kesunyian".

Itu kalau di lagu, soal Ahok lain lagi. Tindak tanduk (Teman) Ahok yang menghalangi Risma ke Jakarta memang menimbulkan curiga. Seperti diketahui, bagi (Teman) Ahok, hanya Risma yang mampu mengalahkan Ahok di Pilkada DKI. Oleh karena itu, bagaimanapun caranya Risma harus dicegah ke Jakarta.

Apahal? Pengaruh Ahok ini memang sangat luar biasa, bahkan Jokowi sekalipun terkesan tunduk (membela) ke Ahok. Apa iya Ahok sehebat itu? Kalau diamati, Ahok sebenarnya nggak sehebat itu. Bahkan, aku menilai Ahok malah tokoh terculun yang eksis di negeri ini.

Bagaimana nggak culun. Ahok pernah mengata-ngatai partai itu bobrok, dan akan maju di Pilkada lewat jalur perorangan karena nggak mau di setir partai, hingga muncul gerakan 1 juta KTP buat Ahok. Selang beberapa bulan, Ahok ternyata maju lewat jalur partai bersama Nasdem, Hanura dan Golkar.

Nggak cuma itu, hingga saat ini, Ahok tercatat sebagai cagub DKI yang paling maruk didukung PDI Perjuangan.

Culun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gadis yang baru meranjak dewasa. Jadi kalau sikap Ahok ini nggak kayak gadis yang baru beranjak dewasa, lalu apa lagi.

Itu juga kalau menurut KBBI, lain lagi kalau di kamus bahasa gaul. Kata anak-anak gaul, culun ini konotasinya sama lho dengan b*d*h Hahahaha..

Lalu kenapa Risma harus dicegah? Ahok ini ibarat satu faksi perang di Suriah. Seperti diketahui, perang di Suriah nggak ubahnya perang proxy, yakni konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan memakai pemain pengganti buat mengurangi risiko konflik langsung.

Terkait proxi war yang tengah berlangsung di Jakarta, ada pihak-pihak tertentu yang ingin merebut pengaruh Megawati (pdi p) atas Presiden Jokowi dengan Ahok sebagai figuran yang memang kerap didukung Jokowi.

Merujuk ke syair Repvblik diatas. Istri yang nggak kepengen suami dihangati selimut tetangga, istri memang harus pandai melayani. Kalau tadi malam Man on Top, besok-besok mungkin pake Doggy Style atau semacamnya, biar suami betah.

Begitu juga dengan Ahok dan Pilkada DKI. Kalau Mega nggak mau pengaruhnya atas Jokowi memudar, Mega harus pandai mainkan peran di pesta demokrasi warga Jakarta dengan membungkam Ahok. Kalau nggak, habislah Trah Soekarno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun