Mohon tunggu...
Mas Idi
Mas Idi Mohon Tunggu... Lainnya - Pengelantur

Pencinta Mitologi, Mistisme, hingga demonology, menulis hanya sekedar hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Duo Serigala Setia Odin: Freki dan Geri

9 Desember 2023   12:30 Diperbarui: 9 Desember 2023   13:35 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewa Odin diilustrasikan (1882) oleh Carl Emil Doepler, dalam buku Nordisch-germanische Gtter und Helden karya Wilhelm Wgner.

Mitologi Norse penuh dengan kisah-kisah menarik dan rumit yang menampilkan kekayaan permadani para dewa, dewi, dan makhluk mitos. Di antara makhluk-makhluk ini adalah Freki dan Geri, dua serigala yang terkait erat dengan Odin, sang Allfather. Serigala-serigala ini memiliki tempat yang penting dalam kosmologi Norse, yang berfungsi sebagai teman dan simbol atribut ilahi. Sumber utama untuk pemahaman kita tentang Freki dan Geri berasal dari Prosa Edda, yang ditulis oleh cendekiawan Islandia, Snorri Sturluson, pada abad ke-13.

Freki dan Geri, yang sering disebut dalam konteks istana kerajaan Odin, bukanlah sekadar binatang buas, melainkan memiliki simbolisme yang kompleks dan resonansi mitos. Nama mereka, Freki dan Geri, masing-masing berarti "Rakus" dan "Serakah", yang mencerminkan sifat mereka yang tidak pernah puas dan hubungannya dengan kehausan Odin yang tidak pernah terpuaskan akan pengetahuan dan kebijaksanaan.

Prosa Edda, kumpulan mitos dan legenda Norse Kuno, memberikan wawasan penting tentang sifat Freki dan Geri. Salah satu penyebutan penting tentang serigala muncul dalam Gylfaginning, bagian dari Prosa Edda yang berhubungan dengan penciptaan dunia dan berbagai penghuninya. Ayat yang relevan berbunyi:

"inn tti fagran sal, er Valhll heitir. Hann l ar alla daga ok dvalisk, ok sat Hliskjlf, en his hfu var fyrir upp himininn, en hans liggja Huginn ok Muninn. Hann ar hll einna, er s er strstr ok fgrst, en inni hllinni eru mrg herkli, sv at au mttu umhverfa allan salinn. au eru sva miklu gildi, at engit er eira drara. ar er ok einn salr, s er hllin hefir namt, ok er hann allglpum varr. En eim sal eru tvau sund stlfaldlig, en hvrum spjti sitr ein rkkrsr go. at er hann kallar Gungnir, er hann varveitir. ar eru ok rjr strar hojar. au er hann kallar: at er Grar, s er ll gulli er um gullin, ok ar er s salr, er nefndr er Hliskjlf. at er hfustar frsagna allra veralda. ar sr hann um allan heim ok hvern mann, er mrgum hugist nkkut ra ea rjskast vi ea berjask. Ok ar er einn star, er fyrir auga honum, ok s star er harmr. ar hfugar hann her sinn ok sgusk hr vera sna borg. at er kallat sgarr, ok br ar sr hverr sir. En rum sta, s er kallat innshof, hann Valhll, ok ar byggvir sr sn fursta ok br ar sr hverr s mar, er r vg- ea bardaga verr, hann skal ar koma. at er undir sulhfi honum. ar er hann gr ok settr stainn, ok er hann sr yfir alla heima, sr hann um alla menn, ok tt hann s kallar inn, er hann veginn hrisk hann , ef hann sr hann um ra, ok fr hann sr um alla dggva at, er arf veralda at hafa. En tt hann s nkkut brginn, er hann um hann rinn, ok skal hann eiga me sr allan verldina ok hafa um alla heima. at eru au fgr verld, er halda frar hfi snu, en au, er vir vega, halda eigi at spyrja, n at s s, er fyrir byri sinni, mean hann lifir."

Terjemahan ke Bahasa Inggris :

"Odin had a beautiful hall named Valhalla. There he dwelled all day, sitting on Hlidskjalf, his throne raised high with his head touching the sky. His ravens, Huginn and Muninn, were by his side. In Valhalla, there was a grand hall, the greatest and most beautiful, adorned with countless suits of armor that could encircle the entire hall. These treasures were of immeasurable value. In another hall named Odin's Sanctuary, or Valhalla, he established his fatherly seat. Every warrior who fell in battle was destined to reside there. It lay beneath Yggdrasil, the World Tree. From this vantage point, Odin observed the entire world, seeing all beings and perceiving every event. Even though he is called Odin, if he sees someone challenging his authority, he fears not to wield his power. He possesses the Gungnir, a mighty spear, and three large javelins, named Gungnir, Grar, and Hliskjlf. The latter is the primary seat of narrative for all the worlds. It is in Asgard, the place he declares as his fortress. Another location, known as Odin's Sanctuary or Valhalla, is where he welcomes those who perish in war. There, under the helmet, he governs, overseeing all the realms. Although he is called Odin, if he perceives someone challenging him, he fears not to wield his power. He has authority over all things, and he possesses all the wisdom required for the maintenance of the worlds. These are the fair worlds, maintained by his divine wisdom. Those who face the world's end, or bear the burden of life, are not exempt, as long as they live."

Bagian ini memberikan gambaran yang jelas tentang Valhalla dan Hlidskjalf, singgasana Odin dari mana ia mengamati seluruh alam semesta. Meskipun penyebutan Freki dan Geri tidak secara jelas disebutkan dalam ayat ini, hubungan mereka dengan Odin menjadi jelas dalam konteks yang lebih luas dari mitologi Norse.

Dalam puisi Edda yang puitis, Grmnisml, Odin (menyamar sebagai Grmnir) memberi tahu Agnarr bahwa ia memberi makan Geri dan Freki dengan hanya mengonsumsi anggur, yang lebih menjelaskan mengenai Geri dan Freki, berikut ayatnya :

"Freki ok Geri,

hefr sr um vait

Oinn inn gamli;

en af eim rum

arf hann hraz

ulfr, er r bi fr."

Terjemahan ke Bahasa Inggris :

"Freki and Geri does Heerfather feed,

The far-famed fighter of old:

But on wine alone does the weapon-decked god,

Othin, forever live."

Dalam bait ini, sang penyair menggambarkan bagaimana Odin, yang sering disebut sebagai Heerfather (Bapak Tuan Rumah) atau Othin, memberi makan serigala-serigalanya, Freki dan Geri. Nama Freki dan Geri, yang masing-masing berarti "Rakus" dan "Serakah", menyoroti sifat serigala-serigala yang tidak pernah puas. Ayat ini menunjukkan bahwa Odin menyediakan makanan untuk mereka, dan istilah "Heerfather" menekankan perannya sebagai dewa yang terkait dengan pertempuran dan prajurit.

Mitologi Norse terkenal dengan simbolismenya yang kompleks dan beragam. Freki dan Geri, sebagai serigala, mewakili persahabatan dan keganasan, kualitas yang sangat penting bagi pribadi Odin. Dalam konteks yang lebih luas dari kosmologi Norse, serigala berkontribusi pada pola permadani ilahi yang rumit, yang menekankan interaksi dinamis antara para dewa, makhluk mitos, dan tatanan kosmik.

Meskipun Prosa Edda tidak memberikan deskripsi langsung tentang Freki dan Geri, signifikansi mereka terletak pada sifat implisit dari kehadiran mereka. Serigala, dalam mitologi Norse, adalah simbol kekuatan, kelicikan, dan kekuatan alam yang liar. Masuk akal untuk membayangkan Freki dan Geri sebagai makhluk yang agung dan kuat, yang mewujudkan esensi alam liar. Penampilan mereka kemungkinan besar mencerminkan keganasan dan keagungan yang diasosiasikan dengan serigala, yang menekankan peran mereka sebagai pendamping setia sang Allfather. Sebagai sahabat setia Odin, serigala-serigala ini merupakan bagian integral dari tatanan kosmik, yang mewakili kekuatan-kekuatan primitif yang menemani Allfather dalam pengejarannya yang tak henti-hentinya akan pengetahuan dan pemahaman kosmik.

Freki dan Geri bukan hanya pendamping Odin; mereka juga berperan sebagai penjaga dalam narasi kosmik. Berada di dalam Valhalla, aula agung bagi mereka yang gugur, serigala-serigala ini berdiri sebagai penjaga yang waspada, melambangkan sifat protektif dan ganas di alam baka. Peran mereka dalam menjaga alam para pejuang yang gugur menambah lapisan pada simbolisme mereka, menandakan transisi antara kehidupan dan alam ilahi.

Kehadiran serigala di Valhalla, aula para pejuang yang gugur, menimbulkan pertanyaan tentang peran mereka dalam peristiwa Ragnarok yang diramalkan - akhir dunia dalam mitologi Nordik. Sebagai penjaga alam suci ini, Freki dan Geri mungkin memainkan peran penting dalam pertempuran kosmik yang mengarah pada kelahiran kembali dunia. Posisi mereka di Valhalla dan hubungannya dengan Odin mengisyaratkan keterlibatan mereka dalam perjuangan epik yang membentuk takdir para dewa dan manusia.

Dalam membayangkan Freki dan Geri, orang mungkin membayangkan serigala-serigala yang agung dengan bulu yang ramping dan gelap, berdiri tegak dan agung. Mata mereka dapat menyala dengan kecerdasan dunia lain, yang mencerminkan kebijaksanaan ilahi yang mereka miliki bersama Odin. Serigala-serigala ini mungkin memiliki aura yang halus, melambangkan hubungan mereka dengan kekuatan kosmik yang membentuk alam semesta Norse. Gambaran seperti itu sejalan dengan sifat mistis dan simbolis dari mitologi Norse.

Meskipun Prosa Edda secara eksplisit menyebutkan burung gagak Odin, Huginn dan Muninn, namun tidak membahas interaksi antara burung gagak dan serigala. Namun, koeksistensi kedua pasangan hewan ini dalam narasi kosmik mengundang spekulasi yang menarik. Burung gagak dan serigala merupakan makhluk yang diasosiasikan dengan kebijaksanaan dan kelicikan dalam mitologi Norse. Hubungan simbiosis antara burung gagak dan serigala dapat melambangkan keseimbangan yang harmonis dari berbagai aspek kebijaksanaan ilahi Odin - intuitif dan naluriah, intelektual dan primitif.

Freki dan Geri, sebagai komponen integral dari mitologi Norse, melampaui peran mereka sebagai pendamping Odin. Simbolisme mereka beresonansi di seluruh waktu dan budaya, mewakili kesetiaan, kebijaksanaan, dan siklus kehidupan dan kematian yang abadi. Daya tarik serigala yang abadi, yang terlihat jelas dalam interpretasi budaya mereka yang beragam, menggarisbawahi kualitas abadi dan universal yang tertanam dalam permadani kosmologi Norse yang kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun