Dari penuturannya saya mulai mikir, "berarti tes bahasa Inggris itu nggak ngaruh sama sekali. Salah saya hingga nggak keterima itu karena saya tidak buat proposal tesis". Asumsi saya ini diperkuat dengan penuturan teman saya lainnya, namanya Fahmi yang keterima di Kenotariatan UII. Dia bilang, nilai bahasa Inggrisnya juga dibawah passing grade, tapi tetep keterima.
Gara-gara alasan tidak keterima di UII inilah, ketika saya mendaftar di UGM, saya kerjakan betul proposal tesis agar tidak terulang kesalahan yang sama.
Saya memang tidak keterima S2 di FH UII, namun saya sangat bersyukur, karena dengan tidak lolosnya saya di UII, saya tau strategi masuk di UGM. Bayangkan jika saya keterima di UII hanya untuk main-main belaka, maka saya akan meremehkan tes di UGM dan ujung-ujungnya mungkin tidak lulus.
Terima kasih UII, saya berhutang budi padamu!
=================================
Catatan Rintik Hujan oleh : Idik Saeful Bahri (idikms)
Kunjungi blog saya juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H