Kandidat Presiden Koalisi Indonesia Raya, Prabowo Subiyanto berjanji akan menghapus kebijakan outsourcing (alih daya) , jika nanti terpilih sebagai presiden dalam Pilpres  9 Juli mendatang.
Kandidat Presiden dari Partai Gerindra ini  juga akan berjuang untuk menaikan 30 persen upan minimum. Tetapi, upaya untuk merealisasikan program ini, akan mengalami kesulitan.  Boleh jadi, hanya sekedar janji politik   untuk memenangkan Pilpres.
Dalam moment peringatan  hari buruh sedunia 1 Mei 2014, silam di Gelora Bung Karno,  Mantan Pangkostrad  Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya, termasuk menyinggung persoalan kesejahteraan buruh.
Banyak kalangan menilai bahwa langkah ini hanya sebagai upaya untuk mendulang  suara buruh  yang relative  besar  di Indonesia. Sayangnya, rencana tersebut tidak  didukung oleh realitas sikap poltik Prabowo Subiyanto yang dipandang anti buruh.
Tidak sedikit suara mainstream yang meyakini bahwa program tersebut hanya untuk mencari simpati-empati public yang sebelumnya telah dilukai.  Sampai saat ini nasib mahasiswa Universitas Airlangga (Unair)  Herman Hendrawan yang dikabarkan diculik belum juga ada titik terangnya. Kasusnya, sampai saat ini belum jelas.
Aktivis  buruh tersebut   diduga menjadi bagian dari korban penculikan Prabowo Herman saat itu dikenal luas dikalangan pergerakan buruh yang memimpin  aksi pemogokan PT Seritex tahun 1996 di Solo. Selain di Solo, Herman juga menggalang aksi di berbagai daerah di Jawa Timur, seperti  Tades, Sidoarjo Januari 1996 silam.
Sampai saat ini, Ketua Pusat Perjuangan Buruh Indonesia Cabang Subaya belum diketahui nasibnya, sehingga dikategorikan sebagai korban penculikan. Nasib yang sama, juga dialami oleh Marsinah buruh perempuan pabrik PT Catur Surya yang disiksa dan dibunuh karena berjuang bersama kawan-kawan untuk memperbaiki kesejahteraan buruh . Belakangan, pada 9 Mei 1993 mayatnya berhasil ditemukan di sebuah gubuk di Hutan Wilangan, Ngajuk. Kondisi fisik Marsinah  sudah mengenaskan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H