Mohon tunggu...
Idharul Haq
Idharul Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Rasen Mas Said Surakarta Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Hobi musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Buku Agama Agenda dan Demokarasi dan Perubahan Sosial

12 Oktober 2023   16:35 Diperbarui: 12 Oktober 2023   16:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah adanya era otonomi di sejumlah daerah tumbuhnya raja-raja kecil yang berpotensi untuk melakukan tindak pidana korupsi semakin terbuka, di mana korupsi dapat dilakukan dalam semua jalur dari pusat hingga daerah, semua departemen, lembaga tinggi negara, bahkan menimpa juga Lembaga atau departemen suci dari urusan dunia seperti Departemen agama sekalipun. 

Daerah potensi penyimpangan semakin terbuka karena ada dana -dana nilainya besar mengalir ke seluruh daerah Keberanjakan dari pengelolaan keuangan terpusat di pemerintah pusat mengalir dengan adanya pelimpahan kewenangan dalam otonomi daerah telah memberikan ruang lebih leluasa bagi daerah untuk mengelola keuangannya secara mandiri, hal berdasarkan dengan UU 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah,

Analisis Yuridis Empiris

Pada tahun 2002 Lembaga Trunsparansy Imternational yang berbasis di Berlin-Jerman menempatkan Indonesia sebagai Negara terkorup keempat di tingkat dunia setelah Anggola, Tajikistan, dan Haiti. Sementara di kawasan Asia, pada tahun 2002 Indonesia menempati urutan ketiga sctelah Banglades dan Myanmar. Hasil penelitian PERC yang mensinyalir bahwa Indonesia termasuk negara yang terkorup di Asia. Dalam konteks demikian, kita harus berfiki kembali serta membangun cita sebagai bangsa yang adil. 

Sementara Globalisasi akan terus bergulir, seiring dengan itu maka demokrasi dan Transparansi akan menjadi tuntutan masyarakat dalam konteks dunia. Di sini rumah tangga suatu negara akan diacak-acak oleh berbagai kekuatan dunia yang mencoba untuk menggali asset bangsa kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun